Rumah Pegawai KAI Diteror Bom
SEMARANG- Aksi teror kembali terjadi di Kota Semarang. Kali ini rumah milik pegawai PT Kereta Api Indonesia di Jalan Yogya No 2, Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, diteror bom, kemarin siang.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, rumah tersebut dikirimi sebuah kotak berukuran 60 x 60 sentimeter, terbungkus kertas berwarna coklat. Barang misterius tersebut diantar oleh kurir yang mengaku bernama Budi Winarno. “Pria itu datang sekira pukul 13.00 dengan mengendarai mobil Avanza warna Silver. Ia juga menyerahkan stopmap kosong berwarna biru,” kata istri pemilik rumah, Nunung Dewi Permatasari, kepada wartawan, Rabu (23/5).
Nunung menjelaskan, semula, barang itu diterima oleh pembantu rumah tersebut. Namun sang pengirim itu menolak. “Katanya ingin menyerahkan barang itu secara langsung kepada saya,” katanya.
Akhirnya, barang itu diterima. Anehnya, pengirim justru menjelaskan bahwa barang tersebut adalah titipan untuk kakak ipar Nunung yang bernama Tomi Wibisono, tinggal di Kudus. Pengirim juga menjelaskan, barang tersebut akan diambil pukul 06.00. “Saya kaget bukan main. Pasalnya, setelah memberitahu kakak ipar, ternyata ia tidak merasa memesan atau memiliki barang itu,” tambah Nunung.
Tentu saja Nunung diliputi rasa curiga dan ketakutan. Terlebih suaminya, Boggy Soebiyantoro, sedang tidak ada di rumah. Sementara Nunung masih bertanya-tanya dan tak berani membuka barang itu. "Saya menghubungi suami, bahkan ia juga bilang tidak menitipkan apa-apa," tambah istri pegawai PT KAI ini.
Nunung pun kemudian melaporkan ke sanak saudara dan tetangganya, diteruskan ke kantor polisi. Tentu saja, hal itu membuat gempar warga sekitar. Tak lama berselang, tim dari Gegana Polda Jateng bersama, petugas Polsek Semarang Selatan, dan Polrestabes Semarang datang di lokasi kejadian melakukan penyelidikan.
Teror Kelima
Kapolrestabes Kombes Elan Subilan mengatakan, ini hanya sebuah teror. Berdasarkan penyelidikan, diketahui itu bukan bom. Kepolisian tidak menemukan adanya unsur bahan peledak. Namun, menurut Kapolrestabes, teror kali ini berbeda, artinya mempunyai modus baru dibanding aksi teror-teror sebelumnya. “Sedikitnya, telah ada aksi teror sejenis sebanyak lima kali di Semarang. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, jika menemukan hal yang mencurigakan segera melapor ke pihak yang berwajib,” katanya.
Ini merupakan modus baru, bisa jadi, pengiriman itu hanya untuk mengecek apakah rumah tersebut ada penghuninya atau tidak. Dimungkinkan, jika pelaku ditemui penghuni rumah, ia berpura-pura menjadi kurir pengantar barang. Akan tetapi jika dketahui kosong, ia bisa jadi melakukan tindak kejahatan,” pungkas Elan. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar