Pembacok Polisi Ditembak

Pembacok Polisi Ditembak

SEMARANG- Pelaku pembacokan terhadap anggota Reserse Kriminal Umum Polrestabes Semarang Aiptu Suryatin, akhirnya digulung oleh Unit Reserse Mobil (Resmob) Polrestabes Semarang. Ternyata mereka adalah komplotan begal jalanan yang kerap beraksi di sejumlah tempat di Kota Semarang.


"Kurang dari 24 jam, kami berhasil menangkapnya. Sempat ada perlawanan, sehingga terpaksa kami lumpuhkan dengan menggunakan timah panas," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan di Mapolrestabes, Senin (21/5).

Polisi berhasil menangkap 3 pelaku, masing-masing; Okta Dianto (26), warga Jalan
Karang Sawo, RT 04/RW 02, Kelurahan Bongsari, Kecamatan Semarang Barat; Heri Suripto alias Kemsek (28); Agus Prayitno alias Kemis (22); kewarga Kelurahan Bongsari, Kecamatan Semarang Barat.

"Kami masih mengejar dua tersangka lagi, masing-masing; Nanang AL, warga Jalan Abdurrahman Saleh, kompleks Perumahan TNI Angkatan Laut dan Iwan, warga Condrokusumo Bongsari," kata Kapolrestabes.

Dikatakan Kapolrestabes, pelaku pembacokan tersebut ternyata komplotan begal jalanan yang kerap beraksi di sejumlah tempat di Kota Semarang. Di antaranya di Jalan Citarum, Pamularsih dan Soekarno Hatta. “Sekali beraksi dalam satu malam bisa 4-5 korban di tempat terpisah. Sasarannya dalah pengendara motor yang berjalan sendirian,” ungkap Elan Subilan.

Sedangkan pagi itu, mereka hendak membagi hasil jambretan di SPBU Manyaran. Namun aksi bagi hasil kawanan begal ini dipergoki oleh Aiptu Suryatin saat sedang melintas di Jalan Candi Sukuh, Kelurahan Babankerep, Ngaliyan, tak jauh dari rumahnya, Minggu (20/5) pagi.

Naluri kepolisian korbanpun muncul, kemudian berusaha menanyai kepada para pemuda tersebut. Sebab, para pemuda tersebut jarang dilihat di daerah itu. Namun, para pemuda tersebut menjawab dengan kata-kata yang plin-plan dan tidak beralasan jelas. Sehingga korban berusaha mengambil kunci motor Honda Supra 125 milik salah seorang pemuda, dengan alasan jangan-jangan para pemuda tersebut adalah pelaku kejahatan.

“Namun mereka mengelak. Bahkan melakukan perlawanan dengan menyabetkan senjata gobang ke arah kepala bagian belakang dan tangan,” tambahnya.

Atas hal itu, korban tersungkur jatuh bersimbah darah. Sementara para pelaku kabur. Namun celakanya, sepeda motor milik salah satu tersangka tertinggal di lokasi kejadian. “Berbekal sepeda motor itu serta penyelidikian melalui IT, akhirnya kami berhasil menangkap para pelaku,” kata Elan.

Sementara tersangka Okta mengaku, dirinya membacok atas dalih ingin membela diri. “Leher saya dicekik sampai nggak bisa bernapas, sehingga akhirnya saya membacok menggunakan gobang. Saya menyabet dua kali, ke arah kepala dan tangan,” katanya.

Polisi mengamankan Honda Supra X yang digunakan untuk beraksi, sebuah parang sepanjang sekitar 50 cm, dan hasil jambretan berupa; uang tunai Rp600 ribu, dompet berisi beberapa surat-surat penting dan identitas atas nama Dewi Maryana, dan berbagai alat kosmetik. (abm)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar