Kapal Meledak, Warga Semarang Tewas di Qatar
Diposting Unknown
jam 01.28
SEMARANG- Seorang teknisi maintenance kapal boat yang bekerja di sebuah perusahaan Belanda, bergerak dalam bidang perminyakan, Jack Rizal, warga Jalan Serimpi Raya Perum Puri Pudakpayung Asri (P4A) B-37 Rt 2 Rw XI Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, tewas di lepas pantai Qatar Petroleum.
Dikabarkan, korban tewas saat kapal penarik atau boat yang tumpangi, meledak. Hingga Senin Malam (30/4), pihak keluarga, sanak saudara dan para tetangga menanti kedatangan jenazah Jack di rumah duka. Pihak keluarga mendapat kabar, jenazah korban diperkirakan 3-4 hari lagi tiba di rumah duka.
Namun demikian, isak tangis mewarnai suasana rumah duka. Tampak sejumlah tetangga, sanak saudara berbondong-bondong turut berbela sungkawa dengan membacakan tahlil untuk jenazah korban. Perempuan berkerudung ungu dan mengenakan baju gamis tak henti-hentinya menangis di tengah suara do'a yang menggumam memenuhi ruangan. Dialah istri korban, Dewi Retnaningsih (47). Ditemani tiga anaknya, masing-masing; Anisa Cendana Putri (13); Liza Alia Talita (10), dan Muhammad Jodi Mahendra (8), wanita ini berusaha tegar menerima cobaan yang menerpa.
Pihak keluarga merencanakan, jenazah akan dikebumikan di Pemakaman Umum Perum P4A, tak jauh dari rumah korban. Usai tahlil, Dewi mengatakan, suaminya tercinta itu berangkat dari rumah pada tanggal 4 April 2012 lalu. "Sebelumnya cuti selama 2 bulan. Sebagaimana rutinitas biasa, kurun empat bulan berikutnya dia melaut. Begitupun seterusnya. Hingga saat ini, sudah sekitar 5 tahun bekerja sebagai pelaut," katanya.
Dewi mengaku, terakhir berkomunikasi sekitar tiga hari lalu melalui telepon. Korban menyampaikan rasa kangen terhadap keluarga. "Dia berpesan agar baik-baik saja di rumah, menjaga anak-anak, hingga berpesan agar jangan lupa shalat lima waktu," kenang Dewi.
Kali pertama Dewi memperoleh kabar mengagetkan itu Senin Pagi pukul 06.00 dari rekan kerja suami. Namun mendapat kepastian kabar resmi dari perusahaan tempat suaminya bekerja pada pukul 12.00. "Selama ini, Jack menjabat sebagai tenaga teknisi Maintenance Boat. Ia bekerja di sebuah perusahaan Belanda yang bergerak dalam bidang perminyakan," tambah kakak ipar korban Edo Parerang (51).
Dalam keterangan yang didapat pihak keluarga, kata Edo, adik iparnya tersebut menghembuskan nafas terakhir dalam musibah kecelakaan kapal. Dia menaiki sebuah kapal boat hendak mengantarkan sejumlah karyawan lain hendak melakukan pengecekan atau perawatan pipa minyak. Insiden itu terjadi sekitar pukul 15.00 waktu Qatar. “Pada saat kejadian, kabarnya ada gas di sekitar lokasi pengerjaan dan langsung meledak,” ungkap Edo. (abm)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Innalillahiwainnalillahirojiun...
BalasHapusSem0ga Allah melimpahkan segala kebaikan atas diri almarhum berserta keluarga yang di tinggalkan ...
Amiin