WASPADAI jika ada penelpon gelap dengan nomor tak dikenal, bisa jadi itu penjahat. Seperti yang dialami PNS, Nunuk Andriani (57) warga Pedurungan Kidul 1/65 Gemah Pedurungan ini. Terpedaya bujuk rayu penelpon yang mengaku teman dekat, Rp 11, 5 juta miliknya melayang.
Diceritakan Nunuk, pada Sabtu (14/1) lalu, sekira pukul 06.35, dirinya mendapat telepon dari nomor baru 082120751111. Penelpon seorang pria itu mengaku teman lama yang puluhan tahun tak bertemu. "Penelpon berlagak sok akrab mengungkapkan kangen. Saat ditanya nama, dia malah ngeles sombong, saya dinilai sudah tak mengenali suaranya," ujar Nunuk saat melapor ke Mapolrestabes, kemarin.
Terpancing permainan kata penelpon, Nunuk kemudian menebak nama teman lama, Pri yang bekerja di Jakarta. Secara tegas, penelpon tersebut menjawab iya bahwa dia adalah Pri. Dari sinilah, ternyata Nunuk masuk jebakan pertama.
Cerita pun berlanjut. Perbincangan semakin akrab hingga penelpon gelap ini menceritakan soal bisnis laptop dan HP miliknya berkembang pesat. "Dia kemudian menawarkan laptop dengan harga murah kepada saya," lanjutnya.
Penawaran itu ternyata pas dengan keinginan Nunuk yang sebelumnya berencana membeli laptop. Dikatakan Nunuk, sebenarnya dirinya belum percaya 100 persen kepada pria tersebut. Memastikan benar atau tidak bahwa Pri berbisnis laptop, Nunuk menghubungi nomor lama Pri yang tersimpan di HP. Dan Pri pun menjawab seperti yang disampaikan oleh pelaku. "Itulah sebabnya saya percaya dan memesan dua laptop seharga Rp 11.5 juta. Barang pesanan tersebut akan dikirim setelah uang ditransfer," terangnya.
Akhirnya Nunuk pun menyambangi ATM BRI ADA Fatmawati untuk mentransfer uang. Namun beberapa waktu kemudian, Nunuk mencoba menghubungi nomor telepon pelaku. Celakanya, nomor tersebut telah tidak tidak aktif. Rasa was-was menggelayuti benak Nunuk hingga akhirnya bertanya ke teman-temannya. Ia baru sadar setelah diingatkan bahwa modus penipuan semacam ini banyak terjadi. Nunuk pun buru-buru melapor ke Mapolrestabes Semarang. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar