Semarang Pasar Besar Narkoba
KOTA Semarang ternyata dijadikan sasaran empuk bagi pelaku peredaran narkoba. Selain menjadi transit antar kota di Jawa Tengah, masyarakatnya merupakan pasar besar untuk peredaran narkoba. Ratusan ribu warga terindikasi menjadi pemakai dan hanya sebagian kecil yang tertampung dalam pusat rehabilitasi.
Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jateng, Soetarmono mengatakan, pengungkapan kasus narkoba di Jateng menempati posisi ketiga nasional, setelah DKI Jakarta dan Banten. Meski demikian, jumlah penyalahguna narkoba masih tergolong tinggi.
Dari populasi masyarakat sebanyak 23.351.700 orang, terdapat 493.533 pemakai atau 2,11% dari populasi. "Di sisi lain tempat rehabilitasi kita hanya ada 46 yang menampung 1002 orang. Nah yang 492 ribu lebih itu tidak tertampung dan jadi pasar yang besar untuk para pengedar," tandasnya.
Tertangkapnya tiga tersangka penyelundupan narkoba -sabu beberapa waktu lalu merupakan salah satu bukti. Yakni penyelundupan sabu-sabu seberat 1,104 kilogram dengan tersangka warga negara Vietnam, Tram Thibich Hanh (34) yang ditangkap di Bandara Internasional Adi Soemarmo 19 Juni lalu. Lalu kasus warga negara Filipina Cherry Ann Panaligan (26) yang ditangkap Bea Cukai Solo di Bandara Adi Sumarmo, 9 Mei lalu dengan barang bukti 1,193 kg heroin.
Terakhir Christina Aritonang (51) asal Pontianak (Kalbar) yang tertangkap ketika akan menyelundupkan heroin seberat 1,496 kilogram senilai sekitar Rp2,992 miliar, juga di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Senin (9/5). "Ketiganya melalui Solo, ini harus menjadi perhatian semua pihak di Jawa Tengah," katanya.
Bisnis narkoba menurut Soetarmono memang menggiurkan. Sebagai ilustrasi, satu kilogram sabu bisa dibeli "hanya" Rp 50 juta di Afghanistan. Tapi di Indonesia, para bandar bisa menjualnya lebih dari Rp 2 miliar. "Hitung saja berapa keuntungannya," tukasnya.
Secara nasional, apda tahun 2008 jumlah pengguna narkoba mencapai 3,6 juta jiwa atau 1,99 dari populasi. Setiap tahun, angkanya selalu naik dan diperkirakan akan mencapai 2,8% pada tahun 2014. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar