SEMARANG- Tim Reserse Kriminal Polrestabes Semarang membekuk tiga kawanan rampok jalanan yang kerap beraksi di Kota Semarang. Dalam aksinya, kawanan rampok ini terbilang sadis karena sering sekali membacok korbannya dengan parang.
Ketiga tersangka masing-masing; Zaenal Arifin alias Pincuk (18), warga Jalan Jangli perbalan III atau Kampung Bandarharjo RT 03 RW 07 Barutikung, Semarang Utara, Nurochim Dwiatmodjo alias Gogon (17) warga Kalibaru Timur RT 03 RW 10 Bandarharjo, Semarang Utara dan Vebriza Aria Dwi Syaputra alias Manyul (16) warga Tikung Baru I RT 04 RW 07 Bandarharjo, Semarang Utara.
"Kami menangkap tiga tersangka. Ada 6 orang lagi masih dalam proses pengejaran," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan, Senin (1/4).
Tiga tersangka diringkus di daerah Barutikung Semarang Utara. Dikatakan Elan, kawanan ini tergolong sadis, mereka selalu membawa senjata tajam jenis celurit, parang dan samurai. "Modusnya, mereka beraksi sama-sama, lalu menghentikan korbannya dan menodongkan senjata tajam dan meminta barang-barang berharga. Bahkan jika korban melawan, kawanan ini tak segan membacok," ungkapnya didampingi Kasat Reskrim AKBP Harryo Sugihhartono.
Enam pelaku lain yang masih diburu masing-masing; Acun, Ageng, Putra, Arif, Heru dan Udin. "Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama mereka bisa kami tangkap," imbuhnya.
Terakhir, aksi beringas mereka menimpa dua pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan pamularsih, tepatnya dekat SPBU Pamularsih pada lajur arah Kalibanteng (barat), Minggu (17/3) dinihari sekira pukul 03.00. Dua korban mengendarai Honda Beat warna putih, diketahui bernama Artya brahman (31) warga Jalan Kumudasmoro Utara Gang VI/1, Bongsari, Semarang Barat dan Widiantoro (20) warga Jalan Kumudasmoro Utara Gang VI/3.
Menurut Zaenal Arifin, kedua korban terlebih dahulu meludahi rekannya. Tak terima, ke9 orang tersebut lantas mengejar dan memepet korban dari sisi kanan dan kirinya. "Saya pepet dari sebelah kiri lalu yang bonceng (Artya) saya bacok kena tangan kirinya. Pas geser ke kanan yang depan (Widiantoro) dibacok sama Manyul kena pundaknya," ujar Zaenal yang mengaku membacok menggunakan samurai itu.
Atas aksi itu, mereka berhasil merampas dua handphone yakni BlackBerry 8530, HP merk Samsung dan dompet berisi uang Rp 140 ribu, KTP, SIM C dan ATM. "Uang hasil penjualan sudah habis untuk beli miras," ujar Vebri.
Komplotan ini juga pernah beraksi, sedikitnya 8 lokasi di kota Semarang sejak tahun 2012. Di antaranya di Halte Bus Jatingaleh pada Sabtu (09/3) 2013, dengan hasil dua buah HP. Pada bulan Januari mereka beraksi di tiga lokasi, yakni di Jalan Imam Bonjol, tepatnya depan SMP Kartini, Jalan Kokrosono di sebuah konter HP, dengan hasil satu Hp dan uang Rp 200 ribu, sementara di Jalan Arteri tepatnya depan pos 4 Pelabuhan Tanjung Mas, mereka berhasil menggasak uang sebesar Rp 300 ribu.
Pada bulan Desember 2012, mereka juga beraksi di pintu masuk stasiun tawang, dengan hasil satu HP merk Cross dan uang Rp 200 ribu. Kemudian di daerah Pasar Kobong, dengan hasil uang Rp 213 ribu, dan di Jalan Citarum, dengan hasil dua HP Smart Friend dan uang Rp 200 ribu.
Sedangkan pada bulan Juni 2012, mereka beraksi di bundaran Tugu Muda Semarang, dengan hasil dua HP.
Namun dari tangan para tersangka, petugas hanya berhasil mengamankan dua unit sepeda motor milik pelaku, yakni Honda Mega Pro, warna hitam beserta kuncinya, dan Yamaha Vega, warna putih beserta kuncinya. Untuk barang bukti alat kejahatan petugas mengamankan sebilah celurit gagang kayu. Dan hasil kejahatan berhasil diamankan satu HP Blackberry tipe 8530 dan merk Samsung warna merah marun. (G-15/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar