Keduanya diketahui bernama Ibnu Rokhim (34), warga Makasar, dan Andi Waldi (27), warga asal Lampung. Dua pelaku sempat mengalungi celurit tepat di leher korbannya, yakni Wahyu Desima (15), dan Prasetya (21), warga Demak. Perampasan itu terjadi sekitar pukul 02.30.
Saat itu, kedua korban sedang asyik berfoto ria di kawasan Tugu Muda. Tak berselang lama, tiba-tiba dua pelaku menyambangi dua korban. Pelaku (Waldi) lantas menodongkan senjata tajam jenis celurit. "Celuritnya langsung dikalungkan ke leher saya, dia minta HP dan dompet," ujar Prasetyo.
Merasa nyawanya terancam, Prasetyo tidak bisa berbuat banyak. Diapun kemudian menyerahkan barang-barang berharga miliknya. "Kondisinya cukup sepi, di sekitar lokasi kejadian tidak ada pengunjung lain. Usai hanphone saya berikan, pelaku yang satu (Ibnu) datang mengambil barang-barang itu," terangnya.
Berhasil melucuti barang korban, kedua pelaku perlahan pergi meninggalkan lokasi. Namun belum begitu jauh pelaku pergi, korban spontan meneriaki maling dan berusaha mengejarnya. Teriakan itu ternyata memancing warga lain untuk mengejar kedua pelaku.
Terjadi aksi kejar-kejaran kedua pelaku akhirnya berhasil ditangkap di Jalan Brotoyudo, Semarang Utara. Puluhan massa yang geram langsung menghajar keduanya hingga babak belur.
Beruntung, aksi massa dapat diredam setelah tim Polsek Semarang Tengah tiba di lokasi. Kedua pelaku langsung diringkus.
Tersangka Waldi mengaku nekat melakukan aksi tersebut dikarenakan kepepet tidak punya uang. "Saya tidak punya uang, spontan aja punya ide merampas. Waktu itu, korban sedang asyik berfoto ria, saya langsung menodongnya menggunakan celurit," terang Waldi sambil meringis kesakitan.
Sementara Ibnu mengaku melakukan perampasan karena hingga kini belum mendapat pekerjaan. "Saya sudah lama nganggur, sudah mencari kerja, tapi tidak kunjung dapat," tambahnya. (G-15/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar