Blogger Widgets

43 Koruptor Jateng Pindah Tempat Tidur

Diposting Unknown jam 13.38
SEMARANG- Sedikitnya 43 narapidana kasus korupsi se-Jawa Tengah pindah tempat tidur. Mereka yang sebelumnya menghuni LP Kedungpane dan sejumlah LP lain itu digiring ke LP Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2013).

Rombongan penilap uang rakyat itu diangkut menggunakan dua bus PO Santika kelas eksekutif, sekitar pukul 05.30. Bus tersebut mempunyai fasilitas AC dan toilet.

"Sudah diberangkatkan tadi pagi, jumlahnya 43 orang. Kami memilih mengirim pagi karena untuk menghindari kemacetan," terang Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Tengah Muqowimul Aman dikonfirmasi wartawan, Sabtu (19/1/2013).

Muqowimul menjelaskan, pengiriman tersebut sengaja menggunakan bus kelas eksekutif dengan pertimbangan jarak antara Semarang ke Bandung cukup jauh.
"Selama perjalanan, rombongan dikawal ketat oleh 8 petugas Polrestabes Semarang, 7 petugas LP, dan satu orang tenaga medis," katanya.

Sebanyak 43 itu berasal dari sejumlah LP di Jawa Tengah, termasuk LP Kedungpane. Dari 120 napi kasus korupsi di LP Kedungpane ada 19 orang diberangkatkan pada tahap ini. Di antaranya mantan Bupati Tegal Agus Riyanto, Effendi, Abdul Syukur, Subakir, Aris Sutopo dan lain-lain.

"Tidak semuanya dipindah ke Sukamiskin. Ada beberapa syarat pemindahan, di antaranya hukuman di atas 1 tahun, merugikan negara minimal Rp 100 juta, berkekuatan hukum tetap, serta tidak menjadi saksi ataupun terdakwa kasus lain. Kali ini tahap pertama, nanti akan ada pengiriman berikutnya," imbuh Muqowimul. (Mughis/LSP)





by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »