Jualan Nasi Nyambi "Mbandar" Togel

Jualan Nasi Nyambi "Mbandar" Togel

SEMARANG- Mempunyai bisnis berjualan nasi seharusnya merupakan kreatifitas positif. Tapi jika ujung-ujungnya ditumpangi hal yang melanggar hukum, akhirnya justru membuat celaka.

Suryono (49), warga Jalan Pawiyatan Duwur, Talangsari, Gajahmungkur ini misalnya. Ia sudah baik-baik menggeluti usaha penjualan nasi kucing, tapi gara-gara belakangan nyambi berjualan togel, akhirnya ia dibekuk polisi.

Hari naas itu terjadi pada Sabtu (23/6) lalu. Saat tim Reskrim Polsek Gajahmungkur, menggelar razia pemberantasan perjudian. Di tempat warungnya di dekat PDAM Sampangan, kedapatan menggelar praktek judi togel. Meski hanya ditemukan uang Rp 200 ribu hasil penjualan dan sejumlah alat rekap togel, namun itu barang bukti yang bisa menjebloskan dirinya ke dalam penjara.

Tersangka Suryono mengaku baru berjualan togel sejak dua minggu terakhir. Ia mengaku melakukan hal tersebut karena penghasilan dari jualan nasi kucing tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. "Setiap hari saya jualan nasi sambil jualan togel," katanya dalam gelar perkara kemarin.

Padahal, pria tersebut mengaku mempunyai penghasilan minimal Rp 50 ribu dari jualan nasi kucing. Barangkali namanya kebutuhan itu tidak terbatas, maka ia merasa kurang cukup, hingga kemudian jualan togel. "
Saya mendapat job ini seorang pengepul bernama Badi warga Sampangan," katanya.

Omzet harian dari penjualan togel Rp 200 ribu. Ia mengaku mendapat 14 persen dari penjualan. "Biasaya satu hari dapat untung Rp 24 ribu dari berjualan togel. Sudah sering dilarang dan dinasehati, tapi karena terdesak kebutuhan tetap saya jalankan bisnis togel," ujar ayah tiga anak tersebut.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Pandia mengungkapkan, pihaknya senantiasa menindak praktek perjudian tanpa terkecuali. "Kami akan memberantas peredaran togel jenis apapun di kota Semarang," katanya. (abm)