Kejahatan melalui internet atau dikenal dengan
istilah cyber crime tak
henti-hentinya memakan korban. Khususnya pada kasus penipuan bermodus jual beli
secara online. Hingga saat ini, dari puluhan kasus yang terjadi di Semarang,
sekali pun pelaku belum pernah tertangkap. Sementara korban terus bertambah.
Bagaimana ini Pak Polisi?
Terakhir menimpa mahasiswi Unika
Kristin Meigawati (22), warga Ngantru Purwodadi yang ngekos di Jalan Pawiyatan
Luhur VA Semarang ini. Karena tergiur BlackBerry berbagai merek yang harganya
miring, ia bermaksud kulakan 16 BlackBerry, belum lama ini.
Namun saat uang
telah dikirim kepada pelaku, ternyata barang-barang yang dipesan tersebut
justru tak dikirim. Akibatnya, Kristin tekor hingga mencapai Rp 48,7 juta.
"Saya percaya karena sebelumnya telah 6 kali melakukan pemesanan tidak
bermasalah," kata Kristin.
Sebelumnya mahasiswi Teknik Sipil Unika
bernama Galih Hapsari (19), yang indekost di Jalan Pawiyatan Luhur (48),
Semarang juga menjadi korban serupa. Korban menderita kerugian Rp 6, 3 juta
dari modus kejahatan tersebut.
Dia tertipu setelah mendapatkan iming-iming iklam tentang
penjualan laptop merk Sony Vaio dengan harga miring, pada Rabu (13/7) di akun facebooknya.
Dalam iklan tersebut, ia kemudian mengenal pria yang mengaku bernama M Rizal. Di
akun tersebut, bandrol harga laptop Rp 6, 3 juta. “Kemudian karena tertarik, nomor
handphone yang tertera di dalam halaman iklan tersebut saya hubungi, yakni
081543433744/085217391555,” bebernya.
Rata-rata pembeli di dunia online karena tergiur harga miring
alias murahnya. Dia pun tertarik dan langsung menghubungi Rizal tanpa curiga.
Bahkan pelaku pun mengaku mempunyai toko jual beli barang elektronik di daerah
Batam. Saat dihubungi via handphone, pelaku malah menjanjikan akan mendapat 3
buah laptop Sony Vaio ditambah bonus sebuah handphone Nokia X 6 hanya dengan
harga Rp 6,3 juta.
“Sangat sangat murah, saya sebenarnya nyaris tidak percaya
tapi karena tergiur dengan ucapan pelaku, saya pun transfer uang via ATM KCP
BRI Unika hari itu juga,” kata mahasiswi yang mengaku uang itu adalah biaya
kuliah itu.
Korban sebenarnya meminta pembayaran dilakukan separo dulu
dari harga deal. Namun Rizal mendesak agar secepatnya melunasi dengan alasan
agar barang segera dikirim. “Akhirnya, terhitung Rabu (13/7) dan Kamis (14/7),
saya lunasi pembayaran, ketika itu ada 6 kali saya transfer, setelah itu saya
coba hubungi M Rizal, namun selalu direject, barang pun hingga hari ini (15/7)
belum saya terima,” sesal korban.
Korban lain ada, Hargokendar Suhud (34), warga Trunojoyo X No
16 RT 03/RW 17 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Semarang. Lantaran
tergoda iklan kamera harga murah di situs jejaring sosial Facebook, uang
sebesar Rp 8,8 juta miliknya pun raib.
Mulanya pada Senin (13/6), sekitar pukul 19.00. Hargo mengaku
iseng buka akun Facebook miliknya. Tanpa sengaja ia melihat iklan dari toko
online "Gandaria Shop" yang menawarkan bermacam-macam barang
elektronik, salah satunya kamera Merk Canon EOS II D. "Saya tertarik
harganya murah, yakni Rp 6,3 juta," papar Hargokendar Suhud saat melapor ke
Mapolrestabes, Rabo (22/6), kemarin.
Lantaran tertarik, korban pun langsung menelpon nomer
085216115565 yang tertera di halaman iklan tersebut. Di dalam telepon, Hargo
diterima oleh seorang pria yang mengaku bernama Bambang Heryanto. "Setelah
terjadi kesepakatan, keesokan harinya sekitar pukul 10.44, saya mentransfer
uang Rp 6,3 juta melalui kantor pos Banyumanik," tambah Hargo.
Usai mentransfer, korban menghubungi pelaku dengan tujuan
memberi kabar bahwa uang pembelian telah berhasil dikirim. Kemudian pelaku pun
saat itu berkata barang akan dikirim kurang lebih 2 hari setelah uang dikirim.
Barang akan datang melalui biro jasa pengiriman di alamat pembeli.
Mahasiswi perguruan tinggi swasta di Semarang, Nur Azy Zuhruf
(23) ini juga terpaksa harus mengikhlaskan uang Rp 5,7 juta miliknya ditilep
penjual BlackBerry di Facebook, Rabu (15/6). Nur memang terpancing harga
murah yang dijanjikan pelaku melalui jejaring sosial Facebook. "Saya
melihat iklan yang menawarkan berbagai jenis elektronik dengan harga yang
menarik, kemudian saya menghuunginya," papar mahasiswi asal Purworejo RT
04 /RW 04 Bonang Demak.
Rahmawati (24), warga Jalan Permata Merah F 88A, Perum Pondok
Hasanudin, harus rela kehilangan uang sebesar Rp 1,7 juta. Dirinya ditipu oleh
seorang teman yang baru ia kenal di jejaring sosial Fecebook, setelah
mentransfer uang untuk membeli Blackberry yang dipromosikan temannya bernama
Laras Pengestu, (5/2).
Rahmawati (24) bisa dijadikan contoh. Warga Jalan Permata Merah F 88 A, Perum Pondok Hasanudin itu harus
merelakan uang sebesar Rp 1,7 juta hanya untuk membayar ponsel Blackberry
fiktif(5/2).
Untung Sutrisno, 41. Lantaran ngebet piingin beli Blackberry,
akibatnya Warga Perum Puri Anjasmoro blok O ini harus kehilangan uang sejumlah
Rp.2,5juta, (24/5). Setelah mentransfer, pelaku pun berjanji akan segera
mengirim BB tersebut. Namun, ditunggu hingga seminggu, barang yang dimaksud
ternyata tak kunjung sampai. Korban pun berusaha menghubungi nomer pelaku, tapi
hasilnya nihil.
Edysri Hermayudha Pratama (21), Mahasiswa di salah satu perguruan
tinggi di Semarang ini harus kehilangan uang sebesar Rp 8,5 juta. Warga yang
tinggal di Jalan Srinindito VII/58 Rt 04 Rw 01, Ngemplak Simongan, Semarang
Barat ini mengaku telah ditipu seseorang, mengaku bernama Yudi Kurnia yang
dikenalnya melalui facebook. "Ia menawarkan Blackberry type Torch dengan
harga Rp 2, 5 juta per unitnya," ujarnya.
Fajar (19) seorang mahasiswa perguruan tinggi negri di
Semarang ini melaporkan hal tersebut ke Polrestabes Semarang (2/12/10). Di
hadapan petugas dia menceritakan, jika awal mulanya dia tergiur oleh
iming-iming diskon 50 % yang dipampang di wall seorang pengguna
jejaring social tersebut. “Saya lihat di wall nya dia, kalau dia jual
Blackberry di diskon 50% lagi, jelas tergiur donk,” ujar mahasiswa asli
Tangerang ini. (Abdul Mughis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar