Blogger Widgets

Rektor Unissula Mangkir Pemeriksaan

Diposting Unknown jam 20.07
Kapolrestabes: Memangnya Pohon Pisang Kok Dicabut?

SEMARANG- Berembus kencang kabar bila pihak Unissula akan mencabut laporan terkait kasus manipulasi nilai di Fakultas Kedokteran. Kendati demikian, penyidik Polrestabes menyatakan tetap melanjutkan. Hingga saat ini, penyidik Polrestabes telah memanggil sebanyak 17 saksi, 4 di antaranya mangkir dari pemeriksaan, termasuk Rektor Unissula.

“Iya, kami menerima surat dari Unissula yang isinya hendak mencabut laporan perkara dugaan manipulasi nilai itu, saya sudah membacanya. Namun selama saya masih menjadi Kapolrestabes Semarang, proses tetap dilanjutkan. Memangnya pohon pisang kok dicabut?” kata Kapolrestabes Kombes Elan Subilan, Selasa (22/5).

Artinya, proses hukum kasus dugaan pemalsuan ijazah dan manipulasi nilai rapot yang terjadi di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung (Unisula) Semarang akan tetap dilanjutkan oleh penyidik Mapolrestabes Semarang. “Kasus ini tidak bisa dicabut karena dugaan pemalsuan ijazah bukan perkara delik aduan, melainkan tergolong pidana murni,” ungkap Kapolrestabes.

Kepolisian terus melakukan pendataan sejumlah saksi untuk diperiksa. Dikatakan Kapolrestabes, baik mahasiswa maupun oknum pegawai yang terbukti memalsukan dokumen, bisa jadi tersangka. Di antara saksi-saksi yang dipanggil ada dari kalangan rektorat, staf, mahasiswa, dan sejumlah pihak dari luar. Atas kasus ini, pihak Unissula terkesan tidak kooperatif. Hal itu ditunjukkan atas ketidakhadiran sejumlah saksi.

Namun demikian, kepolisian mempunyai tahap-tahap berikuttnya. “Jika tiga kali pemanggilan tidak hadir, maka terpaksa akan menempuh prosedur berikutnya, yakni jemput paksa,” tambah Elan tanpa menjelaskan nama saksi-saksi secara detail.

Sementara kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Augustinus Pangaribuan menambahkan, total saksi ada 17 orang, 4 orang di antaranya belum memenuhi panggilan. “Salah satu yang tidak hadir adalah Rektor Unissula. Sesuai jadwal, pemeriksaan dilakukan Senin (21/5), lalu. Kami akan melayangkan surat panggilan kedua kepada yang bersangkutan (Rektor- Red)," kata Pangaribuan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, diduga ada sekitar 5 mahasiswa Fakultas
Kedokteran Unissula melakukan tindak pidana dengan cara memalsukan nilai. Sehingga atas hal itu, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unissula, Taufiqurrachman (57), terpaksa harus melaporkannya di Mapolrestabes. Terlapornya adalah seorang mahasiswa kedokteran angkatan 2004 bernama Dwi Hartono alias Ferry.

Ferry sendiri diduga berperan sebagai orang yang memanipulasi nilai sebanyak 5 calon mahasiswa-mahasiswi agar lolos masuk dan diterima di Fakultas Kedokteran Unissula. Kelima mahasiswa-mahasiswi yang nilainya dimanipulasi tersebut masing-masing; Hery Abdul Hakim; Ana Sofiana; Urfia Hukmy; Rizqi Lina Septiana serta Ari Arifinanto. Kasus dugaan manipulasi nilai tersebut terbongkar pada tanggal 20 Maret 2012 lalu. Terciumnya kasus pemalsuan nilai tersebut bermula saat diketahui bahwa kelima mahasiswa tersebut di setiap mata kuliah mempunyai catatan prestasi buruk dan dibawah standar.

"Satu dari lima mahasiswa itu justru mengaku dari jurusan IPS dan itupun didapatkan dari paket C. Namun karena ingin masuk fakultas kedokteran dia membayar terlapor untuk memanipulasi dan menjadikan nilai IPA agar bisa diterima," kata Dekan Kedokteran saat melapor di Mapolrestabes, Senin (23/4) lalu.

Lima mahasiswa tersebut diduga membayar sejumlah uang kepada Ferry untuk memanipulasi nilai raport SMA itu. Manipulasi nilai tersebut menyebabkan kelima orang itu kemudian berhasil lolos dan diterima di Fakultas Kedokteran Unissula. Atas hal itu, pihak Fakultas Ilmu Kedokteran Unissula merasa para mahasiswa tersebut telah mencoreng nama baik maupun kredibilitas kampus tersebut. (abm)


 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »