Blogger Widgets

Kepala KUA Tewas di Ruang Diklat

Diposting Unknown jam 20.52
KEJADIAN naas menimpa seorang Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Aang Dahlan. Ia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar C12 gedung C Balai Diklat Kemenag Jateng Jalan Temugiring Banyumanik, Selasa (22/11) siang.

Aang Dahlan merupakan peserta diklat Kepala KUA angkatan ke 4. Ia telah mengikuti Diklat sejak tanggal 17 November lalu dan akan berakhir pada 26 November mendatang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, korban pertama kali diketahui meninggal oleh teman satu kamarnya, Triyono sekitar pukul 14.00. Rekan-rekan korban menerangkan bahwa sekitar sejam sebelumnya, korban masih makan siang bersama peserta diklat yang lain.

Belum diketahui penyebab kematian kepala KUA ini. Namun saat ditemukan, tubuh korban membiru, lidah terjepit, dan di beberapa tempat hidung dan mulut terdapat sumbatan muntahan.

Dokter Pos Kesehatan Balai Diklat Kemenag, Dr Elsi Cahya mengatakan, dirinya mengaku pernah mendengar keluhan korban karena mengalami sakit diare. Meski telah diobati, Senin (21/11) malam korban masih mengalami diare. “Namun jika ciri-ciri tubuh membiru dan banyak sumbatan muntahan di mulut, sepertinya bukan karena sakit diare,” katanya.

Menurutnya, jika korban meninggal akibat sakit diare, tentunya dari segi medis tidak mungkin dalam satu jam tubuh sudah membiru. Karena satu jam sebelum diketahui meninggal korban masih makam bersama rekan-rekannya. “Berdasarkan ciri-ciri yag ada, dugaan kuat korban meninggal akibat kekurangan oksigen,” tandasnya.
Bisa juga korban mengalami tersendak saat muntah, sehingga saluran udara tersumbat. “Dan tubuh yang membiru dalam waktu cepat itu salah satu ciri-ciri meninggal akibat kekurangan oksigen.” jelasnya.

Sementara Kepala Balai Diklat Kemenag Chobirun Zuhdy belum berkenan memberi konfirmasi secara panjang. Ia hanya berkata singkat. “Nanti ya ini mau ke Rumah Sakit,” ujarnya.

Identifikasi sementara, pihak kepolisian dari Polrestabes Semarang dan Polsek Banyumanik juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, paengaiayaan terhadap korban. “Kami masih kami selidiki. Sementara masih memintai keterangan beberapa saksi,” kata Kapolsek Kompol Muliyawati Syam.

Jenazah korban dibawa ke RSUP Dr Kariadi untuk dilakukan divisum. Peristiwa tersebut menggemparka warga sekitar, terlebih peserta diklat. (abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »