Penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki itu diketahui Kamis (25/4), sekitar pukul 04.00. Diduga, sang ibu bayi mendaftar menjadi pasien rumah sakit Pantiwiloso menggunakan KTP palsu. Begitu bayi telah dilahirkan, wanita itu kabur. Nyawa bayi itu tidak terselamatkan karena lahir dalam kondisi prematur. Diperkirakan berusia 6 bulan di dalam kandungan. Hingga saat ini kasus ini masih dilakukan penyelidikan.
Direktur RS Pantiwilasa Citarum Yoseph Chandra (45) saat dikonfirmasi mengatakan, bayi itu sudah meninggal sesaat setelah dilahirkan. "Saat datang, pasien wanita itu dalam kondisi kesakitan hendak melahirnkan. Kami langsung melakukan penanganan," kata Chandra.
Chandra mengaku tidak mengetahui identitas wanita tersebut. pihak rumah sakit belum mengetahui apa motif sang ibu yang tega meninggalkan bayinya. "Saat ini kami masih berusaha mencari alamat keluarga bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3 ons dan panjang 15 cm itu," katanya.
Dikatakan Chandra, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Gayamsari. "Kami tidak akan menuntut persoalan biaya. Hal yang paling penting adalah bagaimana merawat jenazah bayi agar bisa diambil dan dikuburkan secara layak," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, pihak rumah sakit telah berusaha mencari alamat pasien tersebut. Namun diduga wanita misterius itu menggunakan KTP palsu. Sehingga saat dilakukan pengecekan ternyata alamat dan identitas itu tidak ada. Saat ditanya terkait alamat tersebut, pihak rumah sakit enggan membeberkan secara detail.
Sebelumnya, wanita tersebut melahirkan dan dirawat di Ruang Helsa. Saat itu, kondisi pasien tersebut lemah dan diinfus. Usai melahirkan, Kamis (24/4), sekitar 04.00, wanita itu izin hendak ke kamar mandi. "Diduga, di kamar mandi, dia mencabut alat infusnya sendiri. Setelah itu pergi meninggalkan rumah sakit," ungkapnya.
Pihak rumah sakit masih koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari ibu bayi yang tidak bertanggungjawab. Hingga petang kemarin, jenazah bayi malang itu disemayamkan di kamar mayat RS Pantiwilasa Dr Cipto Semarang. (G-15/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar