Polda Didesak Petakan Daerah Rawan Gangguan Kamtibmas

SEMARANG - Pesta demokrasi tahun 2013 di Jawa Tengah akan dihelat tak lama lagi. Gawe besar tersebut, diprediksi masih rentan terjadi gangguan Kamtibmas dan pelanggaran pidana Pemilu. Untuk itu, Polda Jawa Tengah harus sedini mungkin mengantisipasi gangguan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Jateng Untung Budiarso, Jum'at (5/4). Menurutnya, Polda Jawa Tengah yang kekurangan personil inteljen, harus mampu memetakan daerah-daerah rawan gangguan kamtibmas. "Menjelang pelaksanaan Pilgug, Polda Jateng menyiapkan  22 ribu personilnya untuk mengamankan Pigub. Jumlah tersebut termasuk 2272 jumlah personil intelijen, jumlah intelijen  tersebut sangat minim jika dibandingkan jumlah pemilih yang mencapai 26 juta jiwa," ujar Untung.

Minimnya personil tersebut lanjut Untung, IPW Jawa Tengah mendesak kapolda untuk memetakan wilayah rawan kamtibmas secara baik dan tepat, agar situasi Jawa Tengah tetap terjaga. "Meskipun kita menyadari biaya operasional intelijen membutuhkan anggaran yang tinggi yang diperkirakan memerlukan anggaran untuk melaksanakan kerja intelijen dalam satu tahun mencapai Rp 1 trilyun," tambahnya.

Oleh karena itu lanjutnya, situasi kamtibmas menjelang pilkada juga sangat ditentukan oleh sikap calon gubernur itu sendiri dalam menyampaikan statement politiknya. Yang pasti, masyarakat mendambakan Pilgub damai dan berkualitas, statement politik pasangan Cagub yang cenderung tidak santun dan menyerang pasangan lain sebaiknya tidak dilakukan agar tidak memancing tanggapan dari masyarakat yang akan berdampak pada situasi Kamtibmas.

"Mari kita bantu kerja kepolisian dalam mengamankan pilgub agar bisa lebih maksimal dan profesional," pungkas Untung. (G-15/LSP)



by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar