Agus mengalami luka parah di bagian punggung dan kepala akibat dibacok menggunakan senjata tajam. Dia mengembuskan nafas terakhir setelah sempat dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang, Senin (25/3), sekitar pukul 02.30.
Insiden maut tersebut terjadi saat korban bersama temannya Nugroho (16) berada di areal konser di lapangan Simpanglima. Keduanya jauh-jauh dari Tegowanu hanya untuk menyaksikan perhelatan musik yang disiarkan langsung di televisi swasta itu.
"Sesampai di Simpanglima, kami langsung menuju ke lokasi konser. Kami berada di tengah kerumunan bersama penonton yang lain. Hingga pukul 23.00, kami bermaksud pulang, saat itu konser musik masih berlangsung," kata saksi Nugroho saat melapor di Mapolrestabes Semarang, Senin (25/3) siang.
Saat keduanya berjalan hendak keluar dari lapangan Simpanglima, korban sempat menitipkan surat STNK dan kunci motor kepada Nugroho. "Saya sendiri tidak tahu maksud Agus menitipkan STNK dan kunci motor itu. Lalu dia berjalan di tengah kerumunan penonton," katanya.
Tak lama berselang, ada keributan. Banyak penonton berlarian atau terlibat kejar-kejaran. Saksi melihat puluhan orang menghajar seorang pemuda. Begitu pemuda tersebut terkapar, gerombolan tersebut lantas kabur meninggalkan lokasi.
"Saya menghampiri kerumunan, ada pemuda terkapar. Betapa terkagetnya,
Begitu saya cek, ternyata dia Agus teman saya. Kondisinya sudah luka parah dan bersimbah darah," katanya.
Melihat hal itu, Nugroho meminta pertolongan kepada sejumlah petugas sebelum akhirnya menolong korban dan membawanya ke RSUP Dr Kariadi. "Kejadian itu juga langsung saya kabarkan ke pihak keluaraga Agus," imbuhnya.
Tak lama kemudian, ibu korban, Munipah (44), ditemani paman korban, Kasmari, kemudian menyusul di RSUP Dr Kariadi.
Namun karena luka parah, Agung mengembuskan nafas terakhir sekitar pukul 02.30. "Lukanya di punggung dan kepala bagian belakang akibat kena bacokan," ungkapnya. Kasus ini masih diselidiki tim Reskrim Polrestabes Semarang. (G-15/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar