Kulkas Tergenang, Empat Nyawa Melayang


 SEMARANG- Hati-hati jika daerah Anda rawan banjir, jangan lupa matikan kulkas dari aliran listrik. Tragedi tewasnya seorang pegawai Bank Windu, Gabriel Agus Susanto (50), bersama tiga anaknya; Maria Regina Putri susanti (19), Nicolas Putra Susanto (13), serta Alexandro Putra Susanto (10), di perumahan Muktiharjo Indah Jalan Murti Graha B 12 RT 05/RW 15 Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Semarang, menyampaikan pesan berharga.
 
Diduga akibat kulkas beraliran listrik tergenang air banjir, sekeluarga itu kesetrum di dalam rumahnya, Rabu (16/1) lalu. Akibatnya, empat nyawa melayang sekaligus.
 
Insiden itu menyisakan perih mendalam. Informasi yang dihimpun Kamis (17/1), sekitar pukul 09.00, tak satupun keluarga korban menyambangi lokasi kejadian. Hal itu disebabkan tidak ada tetangga yang mengetahui alamat ataupun nomor handphone keluarga korban. Informasinya, pihak keluarga korban berada di Muntilan Magelang. Hingga siang baru perjalanan menuju Semarang setelah diberi kabar oleh pihak kepolisian.
 
Pantauan di lokasi kejadian, rumah berpagar besi itu tertutup rapat dan tampak sunyi. Hanya terlihat sebuah garis polisi dan karangan bunga ucapan belasungkawa dari Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Selain itu, tampak air rob setinggi 30 cm menggenang di sepanjang jalan depan rumah korban. Sementara jasad keempatnya masih disemayamkan di kamar mayat RSUP Dr Kariadi. 
 
Sejumlah tetangga mengaku kehilangan sosok Agus yang ramah dan pendiam. Salah satu tetangga, Nur Chasanah (34) mengaku nyaris tak percaya Agus sekeluarga tutup usia sekaligus. Apalagi dengan cara tragis seperti itu. “Sebelum korban ditemukan, kami tak mendengar atau melihat hal yang mencurigakan. Terakhir kali Pak Agus terlihat pada Rabu (16/1) sekitar pukul 06.30. Dia membuka pintu pagar rumah, kalau tidak salah hendak mengantarkan anaknya yang SD,” kata Nur Chasanah.
 
Nur Chasanah mengaku miris dan prihatin atas bencana alam banjir hingga mengakibatkan korban tewas ini. Terlebih, korban Agus selama ini single parent. Ia merawat tiga anaknya seorang diri. “Istrinya, Qiok sudah meninggal sekitar 2-3 tahun lalu, usianya sekitar 45 tahun-an. Paska ditinggal istrinya, selama ini tidak menunjukkan adanya masalah di keluarganya. Pak Agus kerja di Bank Windu, kalau pulang seringnya malam, jadi kami jarang ngobrol,” ungkap Nur.
 
Bunuh Diri
 
Saat ditanya apa penyebab kematian Qiok? Jawaban Nur Chasanah cukup mengagetkan. “Dia meninggal, akibat bunuh diri dengan cara meminum Vixal (cairan pembersih lantai-red) di rumah ini (lokasi kejadian),” ungkapnya.
 
Sementara Kapolsek Pedurungan Kompol Yudhi Arto Wiyono mengatakan telah memeriksa tiga saksi, masing-masing; Angga Stefanus (19), warga Tambakboyo No 5  Perum Depok Asri Pedurungan, Eko Rico Santoso (19), warga Jalan Krakatau VII / 6A Kelurahan Karangtempel Semarang dan Mustakim (43), warga Murti Mulyo Blok B 11 Muktihajo Indah. Angga sendiri adalah pacarnya Regina (berita sebelumnya; pacar Regina ditulis Rico). Angga dan Rico merupakan teman kuliah dengan Regina di Unika. Dua saksi pada Rabu (16/1), sekitar pukul 20.15, hendak bermain di lokasi kejadian. Sehingga mereka adalah saksi yang mengetahui pertama kali.
 
“Menurut keterangan saksi, posisi para korban ditemukan tergeletak di lantai. Ada air menggenang setinggi sekitar 30 cm. Angga saat masuk rumah sudah merasakan ada sengatan aliran listrik, kemudian bersama warga mematikan meteran listrik di rumah tersebut. Namun setelah dimatikan, Angga masih merasakan aliran listrik di luapan air banjir di dalam rumah korban, akhirnya petugas kami menelopon PLN untuk melakukan pemadaman di daerah tersebut,” ungkap Yudhi.
 
Hasil penyelidikan sementara, pihaknya menemukan sebuah barang elektronik berupa kulkas. Diduga, bagian bawah kulkas tergenang air sekitar 30 cm. “Menurut pemeriksaan kekakuan jasad korban, diperkirakan telah meninggal kurang lebih 3-4 jam sebelum ditemukan. Adapun luka berdarah di hidung dan mulut Agus diduga akibat terjatuh membentur lantai keramik saat hendak melakukan pertolongan,” pungkasnya. (Mughis/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar