Warga yang tinggal di Jalan Brotojoyo Barat III, Kelurahan Panggung Kidul, Semarang Utara itu bermaksud menjual pistol tersebut seharga Rp 4 juta kepada seorang pembeli. Namun tampaknya apes, aksi tersebut dipergoki polisi sebelum akhirnya mengakibatkan ia harus merasakan pengapnya ruang sel Mapolrestabes Semarang.
Polisi juga mengamankan sebanyak 5 butir peluru karet dari tangan Edi. Edi sendiri mengaku, pistol tersebut didapatkannya dari rumah almarhum kakaknya. "Saya sudah lama memegang pistol ini, kurang lebih sudah setahun. Saya tidak mengetahui kakak saya dapat pistol dari mana. Kakak saya hanya bekerja swasta. Bukan polisi atau TNI. Saya tidak sengaja mendapatkannya, beberpa waktu setelah kakak saya meninggal, saya menemukan pistol tersebut di sebuah almari pakaian. Lalu saya mengambilnya," kata Edi Yunanto saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Jum'at (21/12/2012).
Sementara 5 butir peluru ditemukan tak jauh dari pistol. Kondisinya peluru tersebut ditaruh di dalam kardus beserta dengan surat perizinannya. "Biasanya emang saya simpan terus. Tapi belakangan tergiur menjualnya karena mendapat informasi dari teman bila pistol tersebut laku dijual dengan harga mahal," kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai sekuriti di Kawasan Industri Gatot Subroto Semarang itu.
Melalui seorang perantara, akhirnya ia menemukan calon pembeli bernama Ageng. "Mulanya, saya menawarkan pistol tersebut seharga Rp 5 juta. Tapi setelah terjadi tawar-menawar akhirnya disepakati seharga Rp 4 juta. Saya memang sedang butuh uang untuk membayar biaya sewa rumah kontrakan," ujarnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan mengatakan, pengungkapan ini atas informasi yang masuk bila ada transaksi jual-jual beli pistol. Setelah diselidiki ternyata benar. "Tersangka menyembunyikan pistol di bagasi Honda Vario H5769W yang dikendarainya." kata Elan Subilan. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar