Blogger Widgets

Mahasiswi Digendam, 3 Laptop Melayang

Diposting Unknown jam 18.38
SEMARANG- Sejumlah kasus penipuan bermodus hipnotis atau gendam yang terjadi di Kota Semarang nyaris tak pernah terungkap oleh pihak kepolisian. Padahal pelaku kejahatan modus ini terus berkeliaran mencari korban. Tentu saja hal tersebut sangat meresahkan.

Kejadian terakhir menimpa seorang mahasiswi IAIN Walisongo Semarang, Dewi Nuriyatur Rachmah (19), warga Jalan Madrasah 17 A Kelurahan Babat, Kabupaten Lamongan, Jatim. Ia diperdayai dua pria tak dikenal di Jalan Pertigaan Patung Hanoman, Semarang Barat.

"Tidak tahu kenapa, saya menuruti apa yang dikatakan pelaku. Sebanyak 3 Netbook, 1 HP, uang Rp 80 ribu dan sejumlah surat penting bablas dibawa oleh pelaku," ujar Dewi kepada petugas kepolisian saat melapor di Mapolsek Semarang Barat, Selasa (27/11), pukul 23.00.

Mahasiswi jurusan Tadris Kimia semester 1 ini mengaku tak habis pikir, mengapa ia bisa-bisanya pasrah menyerahkan semua harta bendanya.

Penipuan ini bermula Selasa (27/11), sekitar pukul 15.30. Saat itu ia usai pulang kuliah. "Saya sedang menunggu bus Damri di depan kampus III IAIN Walisongo Semarang Jalan Dr Hamka Ngaliyan. Tiba-tiba disambangi seorang pria kira-kira berumur 40 tahun. Ia mengaku orang Kalimantan," ungkap Dewi.

Pria tersebut menanyakan alamat sebuah museum di Kota Semarang. Dewi sendiri mengaku tidak mengetahui alamat Museum yang dimaksud. Namun tak lama kemudian datang pria lain yang diduga teman pelaku. "Pria kedua menyambangi dan mengaku mengetahui alamat museum yang dimaksud," kata Dewi.

Maka terjadilah perbincangan selanjutnya. Di tengah perbincangan, Dewi dikatakan pelaku pertama bahwa Dewi sedang diganggu makhluk jahat. Hal itulah yang menyebabkan selalu mengalami nasib apes. "Pelaku sempat meramal dan menerawang saya. Entah datangnya darimana, dari jari tangan saya keluar satu jarum. Tentu saja saya kaget," imbuhnya.

Dewi semakin terbawa dan masuk perangkap pelaku. Dewi yang sebelumnya tak biasa, kali ini sudah mulai terpengaruh tipu daya pelaku. "Akhirnya dia menawarkan bisa menyembuhkan gangguan makhluk jahat itu. Saya kemudian diajak naik bus Damri dan turun di depan Pabrik Teh Botol Sosro Jalan Walisongo Semarang," katanya.

Dewi diajak masuk ke sebuah warung dekat pabrik teh botol tersebut. Di tempat tersebut, ia kembali diramal dan ditunjukkan benda mirip batu kecil yang katanya bisa membantu mengeluarkan makhluk jahat di tubuh korban. "Pelaku bilang, di tubuh saya ada tiga makhluk jahat yang mengganggu," katanya.

Untuk bisa melihat makhluk tersebut, pelaku membutuhkan sarana tiga laptop. Dewi pun diminta untuk mencarikan tiga laptop. Diduga terkena gendam, Dewi pun menuruti permintaan pelaku. "Saya mencari teman untuk meminjam laptop. Tak lama kemudian membawa 3 laptop milik teman saya," ujarnya.

Setelah ketemu kali kedua itu, Dewi diajak pelaku naik bus dengan dalih untuk mencari syarat yang lain berupa tanah merah. Tepatnya di sekitar patung Hanoman, ia disuruh mengeluarkan uang kertas seribu rupiah untuk membungkus tanah merah. Kemudian Dewi diminta membuang tanah itu ke daerah Krapyak dekat ayam Suharti. Sementara 3 netbook, HP, dan uang ditinggal di pinggir jalan dekat patung Hanoman.

"Katanya tanah merah itu bermaksud membuang sial. Pelaku bilang, jika tanah itu mengeluarkan asap, artinya makhluk jahat tersebut telah hilang. Jika tidak ada asap, bisa juga berubah menjadi keris kecil," ungkap Dewi.

Sesampai di Krapyak, Dewi membuang tanah merah yang dibungkus dengan uang seribuan itu. Ia kemudian melihat benda itu. Setelah diamati berkali-kali, Dewi baru tersadar karena benda tersebut tidak mengeluarkan apa-apa. Bahkan dia teringat barang-barangnya ditinggalkan di pinggir jalan. "Saya bergegas kembali ke dekat patung Hanoman, akan tetapi sesampai di sana, barang-barang itu telah tidak ada di tempat. Bahkan dua pelaku itu juga telah kabur," ungkap Dewi perih.

Hingga saat ini, kasus penipuan bermodus gendam ini ditangani oleh Reskrim Polsek Semarang Barat. (Mughis/LSP)


by: red

1 komentar:

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »