Duh, Aman Bikin Situasi tak Aman



Tersangka Aman dan Hidayatullah diamankan di Polsek Banyumanik
BANYUMANIK-  Tak sesuai namanya, Muhammad Aman (18) ini justru membikin situasi tak aman. Bagaimana tidak, warga Jalan Kimar, Pandean Lamper, Gayamsari itu mencuri motor Yamaha Xeon AD 4456 MI milik Tarto (47), yang tak lain adalah mandor bangunan tempat ia bekerja.

Ia mencuri motor bersama rekannya Muhammad Hidayatullah (22), warga Klekok RT 03/RW 03, Sidoharjo, Demak. Namun celaka, baru beberapa hari menggondol kabur motor hasil curian, Aman bersama Hidayatullah diringkus tim Reskrim Polsek Banyumanik.

“Pencurian itu dilakukan dua tersangka di sebuah rumah bedeng, tepatnya di belakang Perum Pertamina, Jalan Srondolasri V, Sumurboto, Banyumanik pada Rabu, 26 September 2012 alu,” terang Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan, saat gelar perkara di Mapolsek Banyumanik, Selasa (23/10).

Elan mengatakan, kepolisian senantiasa terus memperketat pengawasan terhadap aksi tindak kejahatan di Kota Semarang. “Kami mendapat laporan dari korban, kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di daerah Demak,” ungkap Kapolrestabes didampingi Kapolsek Banyumanik Kompol Khamami.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan dua sepeda motor, serta tiga kunci letter T. “Tersangka membuat kunci palsu sendiri berbentu letter . Ia mengaku terinspirasi membuat lantaran melihat peragaan dari berita di televisi. Kemudian mempraktekkannya,” ungkap Kapolres.

Tersangka Aman mengaku hanya iseng-iseng mencuri. Ia mengaku, pencurian itu dilakukan karena hasrat ingin memiliki sepada motor sendiri. “Selama ini saya belum mempunyai sepeda motor sendiri seperti teman-teman,” ujar tersangka yang mengaku ibunya sedang menjadi TKW di Arab Saudi ini.

Ia mengaku telah lama memendam keinginan itu. Sebelumnya ia juga mengaku telah minta uang kepada ibunya. Namun hingga saat ini belum terkabulkan. “Gaji saya hanya Rp 20 ribu per hari. Jadi, menabung pun butuh waktu lama,” katanya.

Setelah memperoleh ilmu dari pemberitaan di televisi, akhirnya ia belajar membuat kunci T. “Saya butuh waktu tiga hari untuk membuat kunci leter T tersebut. Setelah jadi, lalu saya mengajak teman untuk menjajal mencuri. Saya membutuhkan waktu lima menit untuk menghidupkan mesin motor,” katanya.

Berhasil menggondol motor, ia membawanya ke rumah Hidayatullah di daerah Demak, sebelum akhirnya diringkus polisi. (Mughis/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar