Ednawan Haryono menempel stiker "Ayo Wisata ke Seamarang" |
Blue Bird Group area Kota Semarang meluncurkan program Taxi Mobile Reservation (TMR). “Aplikasi tersebut bisa diakses oleh masyarakat luas melalui BlackBerry, iPhone dan Android dengan mudah dan praktis,” ujar Vice President Development Blue Bird Group Noni Purnomo di kantor Blue Bird Area Semarang di Jalan Brigjen Sudiarto No 492 (Majapahit), Semarang Timurl, Rabu (31/10).
Noni menjelaskan, aplikasi tersebut menyediakan berbagai layanan taksi. Di antaranya fasilitas pemesanan taksi, mengetahui posisi taksi melalui perangkat Global Positioning System (GPS), map dan lain-lain. “Caranya sangat mudah. Masyarakat hanya dengan sekali menginstal aplikasi yang telah tersedia di App World untuk BlackBerry, Google Play Store untuk Android dan AppStore Apple.com untuk pengguna iPhone,” bebernya.
Setelah melakukan instal, pengguna dipersilakan melakukan register kemudian mendapatkan verifikasi melalui short message service (SMS). Setelah verifikasi selesai, pengguna diminta mengisi nama pendek atau nama panggilan. “Kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Aplikasi TMR ini memberi kemudahan dan kecepatan akses dalam pemesanan taksi,” katanya.
Layanan TMR ini, lanjutnya, pelanggan akan mendapatkan konfirmasi langsung nomor taksi yang dipesan melalui sistem komputer yang telah terprogram secara otomatis. “Menggunakan aplikasi ini, masyarakat bisa memantau sendiri di mana keberadaan taksi. Bisa mengetahui perkiraan berapa menit lagi tiba di lokasi pemesanan,” imbuh Sigit Priawan Djoko Soetono, Vice President Central Operation Blue Bird group.
Sigit menambahkan, Kota Semarang merupakan kota kedua setelah Jakarta yang diterapkan layanan TMR oleh Blue Bird. Program ini mendapat sambutan positif dari pelanggan Blue Bird.
Berdasarkan secara nasional, Blue Bird melayani 8,5 juta pengguna per-bulan. Program-program baru yang diterapkan mendapat sejumlah perhargaan. Sampai saat ini, Blue Bird menerima 60 penghargaan. “Armada taksi Blue Bird di Semarang saat ini berjumlah 300 unit dengan melayani sekitar 2.600 penumpang per hari. Tentu ini harus diimbangi dengan pelayanan prima. Dan dengan TMR kami berharap ada pertambahan penumpang sebesar 20 persen,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang Ednawan Haryono yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, Blue Bird selama ini termasuk salah satu perusahaan transportasi yang disiplin. “Fasilitasnya terus dibenahi dan pelayanannya baik. Contoh kecil: sopirnya tidak merokok dan lain-lain. Sehingga hal semacam ini perlu mendapat apresiasi,” ujarnya.
Ednawan menandaskan, kebutuhan taksi di Kota Semarang masih kurang karena pengguna transportasi taksi masih tinggi. Idealnya, Semarang membutuhkan taksi sebanyak 1.800 unit, namun saat ini baru ada 900-1.100 unit taksi untuk melayani 1,6 juta jiwa. “Akan tetapi, penambahan armada taksi harus melalui kajian mendalam. Termasuk pendataan umur taksi, maksimal lima tahun harus ada peremajaan,” ujarnya usai menempel stiker "Ayo Wisata ke Semarang" di taksi Blue Bird.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nur Jannah mengatakan, peluncuran program TMR milik Blue Bird ini merupakan inovasi yang patut mendapat apresiasi. “Pelayanannya cukup menarik. Terlebih di dalam taksi ini terdapat fasilitas lagu-lagu khas, misal “Gambang Semarang” dan lain-lain. Pelayanan prima yang diberikan kru Blue Bird, potensi wisata di Semarang akan lebih bisa tersosialisasi,” kata Nurjanah.
Di Semarang setidaknya ada 32 destinasi wisata. “Ini bisa menjadi momentum untuk lebih memperkenalkan wisata Semarang ke pelanggan Blue Bird dari luar Semarang,” pungkasnya. (Mughis/LSP)
bsk buat taxi blackbird aja ach
BalasHapus