Berangkat Ngaji, Bocah SD Tewas Tergilas
GAJAHMUNGKUR- Kecelakaan tragis menimpa seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Gajahmungkur, Semarang, bernama Enggal (9). Siswa kelas 2 itu tewas mengenaskan setelah ditabrak serta digilas truk dump bernopol H 1848 DR di Jalan Papandayan, Gajahmungkur, Semarang, atau tepatnya di depan bengkel "Puji" Papandayan, Senin (22/10), sekitar pukul 15.30.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, insiden maut itu terjadi saat anak pertama-dua bersaudara dari pasangan Agus Suprihatin dan Supangi (30), warga Kampung Kalilangse RT 03/RW 05 Gajahmungkur ini hendak menyeberang dari arah utara ke selatan di jalan tersebut.
Namun naas, seketika itu juga meluncur kencang truk dump tanpa muatan yang dikemudikan Junandar (45), warga Dusun Branjang RT 03/RW 01 Ungaran Barat, dari arah timur ke barat (arah Sampangan). Jarak yang terlalu dekat, membuat sopir truk dump tak mampu mengendalikan laju truknya. Bocah tersebut telak ditabrak.
"Bocah itu menyeberang sambil berlari dan langsung ditabrak truk tepat di bemper depan. Tubuh bocah itu menempel di bemper hingga 10 meter, kemudian terjatuh di aspal. Begitu terjatuh, langsung tergilas roda depan begitu juga ban belakang. Miris melihatnya mas," ujar saksi mata Pujiono (46), warga Kedungmundu, pemilik bengkel "Puji' Papandayan, yang mengaku hanya berjarak 3 meter di lokasi kejadian.
Sontak, seketika itu warga sekitar lokasi kejadian berteriak histeris. Warga sekitar langsung berlari menghampiri korban untuk memberi pertolongan. Namun kondisi tubuh Enggal telah tragis bersimbah darah. "Di bagian kepala sampai hancur dan bagian perut parah. Membayangkan saja rasanya tidak tega, karena bocah itu tergilas roda truk," kata Pujiono yang masih gemetaran.
Dikatakan Pujiono, bocah yang saat kejadian mengenakan pakaian pramuka itu sebetulnya berangkat bersama ibunya. Tapi tidak tahu kenapa, ia berlari terlebih dulu. Sementara ibunya masih tertinggal di deket wartel. "Saya sendiri sering lihat bocah itu, setiap sore, ia berangkat ngaji di TPA Walisongo, sekitar 100 meter sebelah barat lokasi kejadian," katanya.
Menurut Pujiono, jalan tersebut memang sangat rawan kecelakaan. Bahkan pada sehari, Senin (22/10), telah terjadi tiga kali kecelakaan. "Pagi sebelumnya juga terjadi dua kecelakaan, pelajar diserempet pengendara roda dua. Siangnya, roda dua terlibat tabrakan, tapi tidak ada korban meninggal," katanya.
Kecelakaan itu mengundang perhatian warga sekitar, hingga pukul 17.00, warga masih berada di lokasi kejadian, sehingga arus lalu lintas di Jalan Papandayan tersendat. Terlihat petugas dari Polsek Gajahmungkur dan Polrestabes mengatur lalu lintas. Sementara korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Elizabeth.
Kapolsek Gajahmungkur Kompol Eva Guna Pandia saat dikonfirmasi mengatakan, kecelakaan ini ditangani oleh Satlantas Polrestabes Semarang. "Yang jelas sopir beserta truk sudah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," katanya. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar