SEMARANG- Maraknya aksi perampokan yang mengincar minimarket 24 jam perlu mendapat perhatian serius. Baik dari pengawasan dari pihak kepolisian maupunpun pemasangan kelengkapan Closed Circuit Television (CCTV) di setiap minimarket 24 jam.
Berdasarkan catatan Lawang Sewu Post, pelaku perampokan di minimarket 24 jam, memanfaatkan waktu sepi atau dinihari. Rata-rata minimarket tersebut hanya menempatkan 2-3 karyawan pada shift malam. Hal tersebut membuat para pelaku dengan mudah melakukan pengancaman hingga penyekapan.
Para pelaku yang membawa senjata tajam jenis celurit, golok ataupun parang membuat karyawan yang sedang disatroni tak mampu berbuat apa-apa. Kejadian perampokan dengan sasaran minimarket 24 jam bukan hanya terjadi sekali dua kali.
Terakhir terjadi di Indomart Jalan Perintis Kemerdekaan No 101 Banyumanik, Semarang, Minggu (30/9) dinihari. Mulanya, pelaku berpura-pura menjadi pembeli rokok. Namun ternyata justru mengeluarkan sebilah celurit dan ditodongkan ke karyawan yang sedang shift malam.
Untung saja pelaku Bayu Virdiantoro alias Betet (32), warga Guwo RT 02/RW 03, Tlogowungu, Pati, yang berusaha merampok uang Rp 680 ribu di tempat kasir berhasil ditangkap. Namun demikian, masih ada kawanannya yang berhasil kabur. Tentu saja hal itu sangat membahayakan, karena dimungkinkannya beraksi di tempat lain.
Sebelumnya, perampokan dengan modus sama juga terjadi di Indomaret Kalipancur, Ngaliyan pada Minggu (17/6) lalu. Di Indomaret di Jalan Prof Hamka, Kelurahan Tambak Aji, Ngaliyan Senin (18/6) lalu. Sementara di Alfamart di Jalan Moch Suyudi No 28, Kelurahan Miroto, Kecamatan Semarang Tengah, disatroni kawanan perampok, Selasa (15/5) sekitar 03.40. Beberapa pelaku sudah berhasil ditangkap polisi, namun kawanan pelaku lain masih berkeliaran mencari mangsa.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diamankan, kepolisian Polrestabes Semarang mengidentifikasi adanya kemiripan baik secara fisik maupun modus operandinya. Di Alfamart Jalan Moch Suyudi sendiri pelakunya berjumlah tiga pemuda dengan membawa senjata tajam, hingga saat ini belum terungkap. Dua karyawan yang sedang berjaga pun tak berkutik saat senjata tajam ditodongkannya.
"Saya ditodong senjata tajam jenis golok. Mereka meminta menyerahkan uang secara paksa," ujar saksi Ahmad Munif (23), seorang karyawan minimarket setempat. (Mughis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar