Terbakar, Tiga Rumah Rata dengan Tanah


SEMARANG- Kebakaran hebat meluluhlantahkan sebanyak tiga rumah di Jalan Hasanudin RT 13/RW 02, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, Kamis (30/8), dinihari.


Lokasi kebakaran tiga rumah diberi garis polisi (Aristya)
Nyaris semua perkakas, harta benda milik para korban tak terselamatkan akibat ludes terbakar. Tiga pemilik rumah masing-masing: Jumari (55), Komarudin dan Suryaman.  Kebakaran itu juga mengakibatkan seorang mengalami luka bakar di bagian kaki dan tanganya, yakni Istianah (23), anak perempuan Jumari.

Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran yang merugikan ratusan juta tersebut. Hingga Kamis petang, petugas kepolisian dari Polrestabes Semarang masih melakukan menyelidiki penyebab kebakaran di permukiman padat penduduk itu.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00, saat para warga terlelap tidur di rumahnya masing-masing. Berdasarkan keterangan saksi yang diperoleh di lokasi kejadian, api kali pertama muncul dari rumah Jumari kemudian merembet ke rumah Komarudin dan Suratman.

Begitu terbangun, para korban telah mendapati api telah berkobar dan kian membesar. “Kami terbangun saat pintu rumah digedor-gedor warga, sementara di luar rumah telah ramai orang-orang berteriak kebakaran. Tentu saja kami semua panik dan menyelamatkan enam anak saya,” ujar Jumari yang rumahnya paling ujung kiri.

Jumari menceritakan, di tengah kebakaran tersebut berlangsung, ia sempat meloncat dari tempat tidurnya. Karena api telah menjalar sebagian kamar dan telah membakar barang-barang. “Api di rumah bagian belakang memang sudah membesar dan tidak mungkin dipadamkan dengan menggunakan alat seadanya,” imbuh Jumari.

Bahkan anak perempuannya Istianah yang sedang tidur di kamar belakang sempat terkepung api. Namun akhirnya, ia berhasil menerobos jilatan api yang meliuk-liuk di rumahnya itu. 
Akibatnya, kaki kiri dan tangannya mengalami luka bakar. “Ya masih bisa bersyukur, anak saya selamat karena bisa keluar dari kepungan api. Jika tidak, entah apa yang terjadi,” imbuh Jumari.

Atas kejadian itu, sejumlah barang berharga seperti motor Vega, televisi, laptop, uang dan seluruh perkakas rumah tangga rata dengan tanah. Begitupun dengan Komarudin yang tinggal bersama empat anaknya dan Suratman bersama empat anggota keluarganya. Mereka juga mengalami nasib serupa.

Menurut Jumari, kabel-kabel jaringan listrik di rumahnya normal. Sehingga tidak ada indikasi korslet. Bahkan, lanjuutnya, saat kejadian sebagian lampu di rumah dimatikan. "Kami juga tidak menyalakan obat nyamuk atau apa-apa yang berhubungan dengan api,” katanya.

Seorang saksi Muklis (34), tetangga ketiga korban, mengaku sempat mendengar ledakan sesaat sebelum api berkobar. Akan tetapi ledakan apa, Muklis tidak bisa memastikan. “Yang jelas suaranya cukup keras. Asal suara memang dari rumah Jumari bagian belakang. Hanya satu kali ledakan," ungkapnya.

Sedikitnya 3 unit pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan sekitar 1 jam kemudian. Namun tiga rumah tersebut telah berserakan menjadi puing-puing. Sementara kepolisian dari Polsek Semarang Utara memintai keterangan dari sejumlah saksi.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan saat dikonfirmasi mengatakan, belum mengetahui penyebab kebakaran dan masih melakukan penyelidikan. (Abdul Mughis)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar