Blogger Widgets

Pagar Baru Sam Poo Kong Diprotes

Diposting Unknown jam 20.41

SEMARANG- Sejumlah orang yang mengatasnamakan pedagang dan warga Gedongbatu ramai-ramai menggelar aksi protes di areal Klenteng Sam Poo Kong, Semarang, Sabtu (28/7).


Mereka menolak, pemasangan pagar besi yang mengelilingi klenteng terbesar di Semarang tersebut dinilai merugikan pedagang. "Sejak dipasang pagar tersebut, dagangan kami tidak laku. Padahal kami harus menyetorkan uang kepada pihak Sam Poo Kong," kata salah satu pedagang, Jumain kepada LawangSewuPost.

Pedagang memasang spanduk dan poster penolakan. Menurut Jumain, Klenteng Sam Poo Kong merupakan salah satu wisata Jawa Tengah unggulan yang semestinya dikelola demi memajukan Kota Semarang dan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.

"Warga juga mengeluh karena biasanya lahan parkir sebelum diberi pagar, bisa dimanfaatkan oleh wisatawan setiap sore. Sekarang tidak bisa lagi. Artinya, pedagang pun jadi sepi," imbuh Jumain.

Belum diketahui secara jelas maksud dan tujuan pagar besi tersebut. Sebab, pengelola Sam Poo Kong dalam kesempatan tersebut belum berkenan menemui dan menjelaskannya.

Warga yang berkumpul dan berorasi sejak pukul 09.00 itupun tampak kesal, karena tak mendapat respon dari pihak pengelola Sam Poo Kong. Aksi protes memanas sekitar pukul 11.00, pedagang dan warga membongkar ngotot membongkar paksa pagar besi tersebut. "Lhaong biyen oleh kok sakiki ra oleh," tukas pedagang Mulyani, kesal.

Sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Semarang Barat dan Polrestabes Semarang memantau dan menjaga ketat aksi tersebut agar tidak terjadi kericuhan. (G-15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »