Kemlinthi: Sikap yang dinilai sok bisa ini itu atau bisa diartikan sombong.
Modar : Mati
Kake'ane : Salah satu kata yang biasa digunakan sebagai makian.
Jon : Panggilan akrab, gaul, serupa dengan sebutan bro.
Gondes : Sapaan akrab sesama teman yang sudah kenal akrab: woo...gondes! (Ada juga yang mengartikan Gondrong Ndeso)
Tegke : Kependekan dari 'Utekke', Otaknya, artinya tidak masuk akal. Biasa digunakan dalam kalimat: “Hi tegke....”
Setut san-ke: Kalimat yang mengandung ejekan humor, artinya: "Hajar sekalian kamu.."
Nyetut : Mencuri
Bak-buk : Impas. “Kerjo sedino dibayar Rp 25 ewu, gawe mangan langsung ludes,” impas. Tidak untung, tidak rugi.
Blaik : Mengandung arti menakut-nakuti, tapi juga dalam kontek humor. "Blaik, konangan sebehmu!" bisa juga berarti kaget.
Konangan : Ketahuan.
Sebeh : Bapak.
Semeh : Ibu.
Ciblek : Istilah untuk perempuan malam berumur belasan.
Gentho : Seseorang yang dianggap jagoan. Biasanya penguasa di wilayah tertentu.
Honda : Semua kendaraan roda dua apapun jenis dan mereknya, cah Semarangan menyebut "Honda". Contoh: "Sebeh wis mangkat kerjo numpak Honda". Meski yang dikendarai Yamaha Mio, tetap juga dibilang 'Honda'.
Jeng-jeng: Jalan-jalan; "Malam Minggu jeng-jeng di Simpanglima yuk".
Ceng-ceng po: Dinilai kurang berkualitas, biasanya diungkapkan untuk teman akrab.
Gali : Preman kampung; "Gali pasar Johar kae jenenge Mat Grobak".
Udat-udut: Merokok yang dilakukan berulang-ulang; pengulangan; "Wo...dasar, ngenteni buka puasa kok sambil udat-udut," :P
Ntritik : Detail.
Atis : Dingin
Asem ik : Umpatan kekecewaan, apabila melihat sesuatu tidak sebagaimana yang
diharapkan.
Brom pit : Sepeda motor.
Congyang : Minuman beralkohol khas Semarang
Ciamik : Berkualitas baik.
Cocotan : Omong besar tidak ada bukti
Gilo-Gilo: Jajanan pasar yang dilakukan menggunakan gerobak keliling.
Ola-olo : Berintelegen rendah, kasarnya; goblok.
Ita-itu : Sikap tidak konsisten, suka bermacam-macam.
Mencla-mencle: Omongannya tidak bisa dipegang, atau tidak bisa dipercaya.
Kempling : Warna yang mengkilap, bening. Bisa juga cantik; “Wah rondo anak loro kae isih kempling.”
Koya : Pura-pura. “Jaluki tulung, koyane turu,” dimintai tolong pura-pura tidur.
Krenyeh : Kualitas rendah. Bisa juga menggunakan kata “Ecek-ecek”.
Ndoyong : Miring. Biasanya digunakan untuk ekspresi seseorang akibat pengaruh minuman keras.
Nggendero: Top markotop, kondang alias terkenal.
Piye Jal : Bahasa imbuhan yang sering digunakan untuk mempertanyakan sesuatu. “Wis kadung seneng, piye jal?”
Sali : Status sosial dalam masyarakat terkait dengan harta, atau kaya raya.
Sangar : Penampilan yang lebih terlihat garang, atau menakutkan. “wong kae brengose sangar”
Brengos : Kumis
Waung : Anjing, Asu.
Ayo, siapa yang mau nambahi istilah-istilah Semarangan di sekitar Anda. Atau barangkali terdapat arti yang salah atau pun kurang pas bisa direvisi atau diluruskan. (Abdul Mughis)
Itu main gajah gemblek..
BalasHapusSy orang pontianak, sering orang semarang ucapkan " piye jal .."mbooh. Orak weroh,..untumuu kui...
BalasHapus