Tertipu Bisnis Percetakan, Tekor 1,2 Miliar
SEMARANG- Penipuan bermodus partner bisnis bukan sekali dua kali terjadi. Korban biasanya tergiur dengan iming-iming laba tinggi. Namun begitu modal telah ditanam, justru rekan bisnis kabur entah ke mana. Tidak tanggung-tanggung, kerugian bisa mencapai miliaran rupiah.
Seperti yang menimpa Edy (63) warga Jalan MT Haryono ini. Ia mengaku tertipu hingga Rp 1,2 miliar akibat tertipu bisnis percetakan oleh rekan bisnisnya. Dia pun kemudian melaporkan Gunawan (63) warga Kalimas Tanah Mas Semarang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes, kemarin.
Kepada polisi, Edy bersama kuasa hukumnya, Sujiarno Broto Aji menceritakan, Gunawan adalah pemilik perusahaan percetakan di kawasan Tanah Mas. “Dia termasuk teman bisnis sejak lama,” katanya.
Kejadian itu bermula pada tahun 2008 silam, Gunawan mendatangi rumah Edy dengan maksud meminta bantuan permodalan untuk pengembangan bisnis percetakannya. “Dia menjanjikan fee 2,5 persen perbulannya dan dalam jangka waktu tidak lama, uang modal akan dikembalikan,” tambahnya.
Korban percaya lantaran selama menjalin hubungan bisnis, tidak pernah ada masalah. Maka saat terlapor mengutarakan hal itu kemudian setujui. Namun Edy tidak memiliki uang sebanyak yang diminta. “Saya memberikan dana talangan itu secara bertahap hingga terkumpul total Rp 1,2 milyar,” katanya.
“Namun bertahun-tahun berlalu, dia belum memberi ganti uang modal yang dipinjam itu. Termasuk fee yang dijanjikan. Saya sudah berkali-kali ke rumahnya, namun tidak pernah ada di rumah,” tambahnya.
Pada tahun 2010, Edy ke rumah Gunawan dengan tujuan mempertanyakan uang pinjaman. Namun Gunawan mengaku tidak punya uang cash. Oleh Gunawan, Edy diberi empat lembar Bilyet Giro (BG) senilai Rp 1,2 miliar. Namun saat dicairkan di bank BII, ternyata ditolak oleh bank karena rekening telah ditutup. “Jadi bukan karena rekeningnya tidak ada dananya, tapi ini rekening telah ditutup, sehingga niat jahatnya itu
sudah kelihatan,” tambah Sujiarno Broto Aji kuasa hukum Edy.
Edy mengaku telah berusaha menyelesaikan secara kekeluargaan, namun setiap kali ditanyakan, Gunawan hanya selalu janji-janji, bahkan hingga sekarang tidak ada kabar. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar