SEMARANG-Kepolisian Daerah Jateng membentuk tim khusus guna menyelidiki kasus tewasnya seorang siwa SMP Yoga Bima Romadhon (14). Kejadian ini cukup membuat tanda tanya besar. Pasalnya, Yoga tewas setalah diperiksa petugas Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Jateng dan Polsek Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Emas Semarang, Rabu (21/6) lalu.
Belum diketahui apakah anak dibawah umur tersebut menjadi korban penganiayaan atau hanya meninggal akibat sakit. Namun kasus tersebut saat ini menjadi perhatian publik. “Kami akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki apakah ada dugaan pelanggaran prosedur pemeriksaan oleh penyidik, baik dari Ditpolair maupun Polsek KP3,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Djihartono, kemarin.
Polda akan melakukan pembagian tugas. Di antaranya dari Divisi Propam Polrestabes Semarang akan menyelidiki di tingkat Polsek KP3. Sedangkan Propam Polda akan menyelidiki di Ditpolair.
Djihartono menjelaskan, Polda Jateng tidak akan menutup-nutupi jika ditemukan pelanggaran yang dilakukan petugas saat pemeriksaan berlangsung, baik dari satuan Ditpolair Polda Jateng maupun Polsek KP3.
Menurutnya bisa ditelusuri, apakah saat penangkapan, anggota polisi tersebut melihat tindak kejahatan secara langsung atau mendapatkan laporan dari masyarakat. Pada prosedur yang benar, anggota polisi yang menangkap pelaku itu langsung menyerahkan kepada satuan reserse kriminal baik di tingkat polsek, polres, maupun polda. Artinya, bukan ditangani sendiri.
"Jika kejadian kemarin, penangkapan terhadap kelima remaja tersebut langsung diserahkan kepada kepada Polsek KP3, artinya petugas dari Ditpolair tidak menyalahi aturan,” terang Djihartono. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar