Polisi Dibuat Pusing Oleh Perampokan BP3TKI

Polisi Dibuat Pusing Oleh Perampokan BP3TKI

SEMARANG- Meski penyelidikan terus dilakukan, namun aksi perampokan yang terjadi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jateng di Jalan Kalipepe III/64, Pudak Payung, Banyumanik pada Senin (25/6) dinihari, belum terungkap.

Kawanan pelaku sepertinya cukup lihai dalam menjalankan aksinya. Jejak-jejak yang ditinggalkan tak cukup membantu polisi melakukan pengusutan. Sebagaimana tiga satpam Sholikin, Ghoni dan Dani dibuat tak berkutik, disekap menggunakan lakban. Seolah kepolisian dibuat pusing atas perbuatan kawanan perampok tersebut.
Kendati demikian, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan menyatakan terus mengusut hingga tuntas. “Hingga saat ini memang belum ada titik terang. Namun kami terus melakukan penyelidikan,” kata Elan, Jum’at (29/6).

Dimungkinkan, kawanan pelaku merupakan jaringan perampokan yang beraksi di Semarang. Aksinya cukup rapi, jejak-jejak yang ditinggalkan, berupa lakban, telah diteliti.

“Berdasarkan keterangan 3 saksi, mereka bisa teriak setelah lakban tersebut mengendor akibat terbantu air liur. Setelah kami lakukan penelitian, ternyata lakban itu benar bisa mengendor akibat liur,” kata Elan didampingi Kasat Reskrim AKBP Augustinus Pangaribuan.

Kepolisian masih mengkonfrontir beberapa keterangan saksi beserta dan alat bukti yang ditemukan. Di antaranya, dua sabit, satu linggis, sandal termasuk sidik jari yang ditemukan. Hingga saat ini, polisi belum menemukan indikasi adanya keterlibatan orang dalam.

“Sementara ini, kami masih memintai keterangan-keterangan saksi lain. Di antaranya warga sekitar yang tinggal di depan lokasi kejadian untuk menindaklanjuti apakah mengetahui adanya gelagat orang mencurigakan sebelum kejadian atau tidak,” tambah Kapolrestabes.

Sebagaimana diketahui, perampokan di BP3TKI terjadi pada Senin (25/6) sekitar pukul 03.30. Kawanan rampok berhasil membongkar brankas dan menggondol uang sebesar Rp 170 juta.

Kepala BP3TKI Jateng Abe Rachman sempat mengatakan bila uang di dalam brankas merupakan anggaran kegiatan seperti penyuluhan, pelatihan kurikulum, penyelanggaraan pelatihan serta untuk pembayaran pajak dan uang koperasi. Uang tersebut baru diambil dari sebuah bank pada Kamis (21/6).

Saksi Ghoni sendiri mengaku kesulitan mengingat atau mengenali wajah para pelaku. “Saya hanya ingat satu ciri-ciri pelaku, di antaranya berbadan gemuk, tidak terlalu tinggi,” katanya. Selain menggunakan senjata tajam, pelaku yang berjumlah 5 orang tersebut juga menggunakan senjata api jenis pistol. (abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar