Blogger Widgets

Besuk, Rektor Unissula Diperiksa

Diposting Unknown jam 19.08
Besuk, Rektor Unissula Diperiksa

SEMARANG- Penyidik Polrestabes Semarang terus melakukan pengusutan kasus manipulasi nilai yang terjadi di lingkungan Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang. Berdasarkan agenda, Selasa 5 Juni 2012 (besuk), Rektor Unissula Prof Laode Masihu Kamaluddin, menjalani pemeriksaan di Polrestabes.

Pemeriksaan tersebut adalah agenda susulan setelah pemeriksaan perdana pada 23 Mei lalu, Pak Laode tidak datang dalam pemerikasaan karena suatu sebab. “Iya, agendanya besuk (hari ini-red). Pak Laode diperiksa sebagai saksi. Kami membutuhkan keterangannya untuk meruntut dan menelusuri siapa saja yang dimungkinkan terlibat,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan, kemarin.

Diperkirakan, dalam pemeriksaan itu, pihak kepolisian akan memelajari bagaimana proses penerimaan mahasiswa baru di kampus tersebut. Termasuk mengetahui pihak-pihak yang berkompeten dalam proses itu. Sementara empat mahasiswa sebagaimana disebut dalam laporan Dekan Dr Taufiqurrachman hingga saat ini juga masih berstatus saksi.

Kepolisian berbicara menggunakan fakta yang ada saja. "Mereka (para mahasiswa) itu mengaku tidak tahu menahu prosedur penerimaannya, cuma tahu beres aja, mereka juga mengaku tertarik karena ada embel-embel bimbingan belajar dari selebaran tersangka," ungkapnya.

Sementara ini, hanya Dwi Hartono alias Fery yang telah ditetapkan tersangka dan telah mendekam di sel tahanan Mapolrestabes Semarang. Dikatakan Rektor beberapa waktu lalui, Fery yang diduga sebagai perantara pemalsuan nilai tersebut merupakan lulusan dari Fakultas kedokteran Unissula angkatan 2004. Jadi, bukan mahasiswa Unissula.

"Tersangka Fery menjadi joki dalam tes penerimaan. Dalam praktek atau modusnya, Fery menggunakan alat komunikasi berbentuk mirip jam tangan. Alat tersebut bisa digunakan komunikasi antara Fery dan calon mahasiswa. Sementara komunikasi yang dimaksud adalah mengirim jawaban soal ujian," ungkap Pangaribuan. (abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »