Sekeluarga Kesetrum, 1 Tewas

Sekeluarga Kesetrum, 1 Tewas

PEDURUNGAN- Kejadian naas menimpa sekeluarga. Mereka kesetrum aliran PLN bertegangan tinggi. Tiga anggota keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak tersebut sedang menguras kolam lele di rumah di RT 14/RW 08, Kampung Ngablak, Muktiharjo Kidul, Pedurungan. Akibatnya, sang ibu, Ismiyati (45) tewas dalam insiden tersebut.

Sementara suaminya, Ikhsan (50), dan anak, Sandi (16), menderita luka akibat tersengat aliran listrik di tubuhnya. Hingga kemarin sore masih dirawat dirawat di RS Panti Wilasa Citarum.

Kanit Reskrim Polsek Pedurungan AKP Benny Hartawan mengatakan, insiden naas tersebut terjadi Rabu (3/5) sekitar pukul 20.00. Saat itu sekeluarga ini sedang menguras kolam lele. Ikhsan menguras menggunakan alat pompa penyedot air, agar air bisa keluar dari dalam kolam. Namun entah ada kabel listrik yang terkelupas atau bagaimana, kemudian menyelup di air dalam kolam,” katanya.

Kolam lele tersebut letaknya di depan rumah. Hingga kemarin masih dipasangi police line. “Kedalaman kolam sekitar 60 cm dengan luas sekitar 2X2 meter. Di tengah-tengah menguras, tiba-tiba Ikhsan kesetrum aliran listrik dan berteriak-teriak meminta tolong," ujar Benny.
Saat Ikhsan berteriak meminta tolong, lanjut Benny, Ismiyati kemudian berusaha menolongnya. Dia berusaha meraih tangan suaminya agar bisa keluar dari dalam kolam. Kepanikan itu membuat Ismiyati tidak sadar bila dia justru tersetrum juga. “Ismiyati terjatuh dengan posisi terlentang di tanah di sekitar area kolam. Bahkan ia mengalami luka di bagian kepala akibat terbentur,” tambahnya.

Begitupun dengan anaknya, Sandi. Mendapati ibunya tersungkur jatuh, ia berlari menghampiri ke arah kolam. Celaka, ia mengalami nasib yang sama. Sandi pun tersetrum aliran listrik hingga jatuh.

Beruntung, aliran listrik pada kolam maut itu baru bisa berhenti setelah setelah anak perempuan korban mencabut kabel dari sakelar listrik. Sehingga ketiga korban saat itu masih dalam kondisi hidup. Ketiganya kemudian dibawa ke rumah sakit Panti Wiloso. “Namun, sang ibu mengembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara suaminya selamat. Sandi sendiri hanya mengalami luka ringan,” kata Kanit Reskrim.

Kepolisian mengamankan barang bukti berupa pompa untuk dilakukan penyelidikan. Sementara jenazah Ismiyati sudah dimakamkan di area permakaman kampung setempat pada kemarin siang. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga masih terlihat syok. Sejumlah kerabat, sanak saudara dan warga sekitar berbondong-bondong ke rumah duka turut berbela sungkawa. (abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar