Blogger Widgets

Gara-gara Telepon Berdering, 100 Juta Melayang Sia-sia

Diposting Unknown jam 18.41
Gara-gara Telepon Berdering, 100 Juta Melayang Sia-sia

BANYUMANIK- Aksi penipuan melalui telepon kembali memakan korban. Tidak tanggung-tanggung, uang sebesar Rp 100 juta milik Theresia Sumarti (65), warga Jalan Jatingaleh I, Ngesrep, Banyumanik, melayang sia-sia setelah disetorkan dan ditaruh di sebuah lahan tanah kosong di depan markas Benteng Raider Jalan Setia Budi, Srondol, Banyumanik, Selasa (15/5).

Uang tersebut diberikan korban kepada penipu yang sebelumnya mengaku sebagai anaknya. “Penipuan ini bermula pada Senin (15/5), sekira pukul 09.30. Saat itu telepon saya berdering karena ditelepon oleh nomor asing. Pria penelpon itu mengaku sebagai anak saya, Yudi Setianto,” katanya saat melapor di Sentra Pelayanan kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes, kemarin.

Korban mengaku terhenyak mendapat kabar bila anak tercintanya sedang tertimpa musibah. Dikabarkan, anak korban baru saja menabrak seseorang hingga meninggal dunia. Sehingga ia meminta uang memberikan santunan atau ganti rugi kepada korban meninggal. “Apabila tidak memberikan uang, maka anak saya itu akan mendapat permsalahan panjang,” katanya.

Dikatakan Theresia, suara penelepon tersebut memang mirip dengan suara anaknya. Sehingga ia pu percaya begitu saja. Terlebih nada panik yang diperdengarkan oleh penelpon tersebut membuat Theresia tak sempat berpikir panjang. “Dia minta uang sebesar Rp 100 juta untuk menebus kecelakaan hingga menyebabkan meninggal itu,” tambahnya.

Theresia dengan hati was-was kemudian berusaha mengumpulkan uang sebesar Rp 100 juta. Di antaranya mengambil uang di tabungannya dan meminjam uang kepada sanak saudaranya. “Saya tidak ingin anak saya terlibat masalah masalah, maka saya penuhi permintaan itu,” katanya.

Saking paniknya, Theresia pun tidak sempat mengecek dengan menelepon anaknya ataupun kepada teman-teman anaknya. Tak lama kemudian, penelepon tersebut kemudian menghubungi kembali. “Ia meminta uang Rp 100 juta tersebut diletakkan di sebuah tempat. Tempat itu ialah tanah kosong di depan markas Banteng Raider. Saya pun segera menuju ke lokasi yang dimaksud,” tambahnya.

Uang sebesar Rp 100 juta tersebut dibungkus plastik lalu diletakkan di lokasi kejadian sekitar pukul 13.00. Setelah meletakkan uang itu, Theresia pulang ke rumah. “Saya kemudian mengirim SMS kepada anak saya,”

Namun alangkah terhenyaknya saat membaca balasan SMS dari anaknya. Bahwa Yudi Setianto (asli) mengatakan tidak meminta uang. Bahkan kabar kecelakaan itu dipastikan tidak benar. Mendapat jawaban itu seketika Theresia lemas. Ia bergegas mengecek di lokasi tempat ditaruhnya uang tersebut, akan tetapi uang Rp 100 juta miliknya telah raib tak berbekas. (abm)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »