Akpol Diteror Bom Paralon

GAJAHMUNGKUR- Akademi Kepolisian (Akpol) di Jalan Sultan Agung, Semarang, diteror bom paralon, Minggu (23/4) malam. Benda misterius itu berupa rangkaian tiga selang air berwarna hijau menyerupai bom paralon. Benda yang sempat menggemparkan itu ditemukan di belakang gedung Graha Utama di dalam komplek Akpol.
Informasi yang dihimpun, benda sepanjang 25 cm, diameter 2 cm itu ditemukan sekitar pukul 18.00 oleh pegawai negeri sipil (PNS) Akpol, Kasiran (46), warga asal Jakarta Selatan. Benda tersebut ditemukan dalam posisi tergeletak di trotoar belakang gedung Graha Utama. Bentuknya menyerupai bom paralon yang meledak di Saptamarga III, Kelurahan Ngesrep RT 08/RW 09, Banyumanik, Semarang, pada Maret 2012 lalu. Rangkaian itu disatukan dengan lakban dan kedua ujung selang terdapat kabel warna merah dan putih. Atas temuan itu, Kasiran melaporkan kepada petugas piket Akpol, Kombes Teguh kemudian diteruskan ke Polsek Gajahmungkur, Polrestabes dan Gegana Polda Jateng. Tak lama kemudian, pukul 19.20, petugas gabungan datang di lokasi kejadian melakukan penyisiran dan penetralisiran. Kawasan tersebut diberi police line dalam jarak jauh. Sehingga para wartawan hanya bisa memantau dari jarak jauh dan dijaga ketat. Hingga akhirnya, pukul 20.30, tim Gegana Polda Jateng berusaha meledakkan benda misterius itu. Akan tetapi benda tersebut tidak meledak. Petugas melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian guna mengantisipasi adanya benda lain yang belum terdeteksi. Sekitar pukul 21.40, dinyatakan aman. Police line pun kemudian dibuka. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Bambang Rudi Praktiknyo membenarkan adanya peristiwa penemuan benda yang diduga mirip bom tersebut. Menurut Bambang Rudi, pelaku memang sengaja melakukan teror dan membuat resah masyarakat sekitar. “Akan tetapi, pelaku tidak berhasil. Terkait pelaku, teror tersebut bisa dilakukan oleh orang dalam ataupun oleh orang yang luar (yang tinggal di kompleks tersebut),” katanya, Senin (24/4). Bambang menjelaskan, dipastikan, benda itu bukan bom. Namun demikian, tindakan pelaku telah melakukan teror yang meresahkan. "Hasil penelitian Labfor memastikan kalau itu bukan bom. Tidak ditemukan adanya unsur-unsur bom; mekanik, bahan peledak, ataupun yang lainnya,” ungkap Dirreskrimum. (Ario Bahak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar