Bocah Kelas Lima Dicabuli Teman Ayahnya

SUNGGUH bejat kelakuan, Sunarto (45), warga Purwoyoso Ngaliyan ini. Dia tega mencabuli seorang bocah kelas lima SD, Intan (bukan nama sebenarnya) di rumah tinggal korban Jalan Sri Widodo Utara 116 RT 03/RW 11 Purwoyoso Ngaliyan, kemarin malam. Untung saja aksi laknat itu berhasil digagalkan pembantu rumah setempat sebelum terlapor merenggut mahkota bocah.

Ayah korban, Dami (41) mengatakan, selain tetangga, terlapor merupakan temannya sendiri. "Saya kenal baru setahun. Semula dia hanya sebagai pelanggan toko," ujar pemilik toko pakaian di Ngaliyan saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), kemarin.
Kejadian memalukan tersebut terjadi pada Jum'at (13/1) lalu, sekitar pukul 12.00. Saat kejadian itu di rumah ada dua anak dan satu pembantu. Sementara istrinya berada di toko. "Saya sendiri saat kejadian itu sedang melakukan sholat Jum'at di masjid tak jauh dari rumah," terang Dami.

Lebih lanjut dikatakan Dami, tanpa sepengatahuan dirinya, Sunarto menyambangi rumahnya. Oleh pembantu rumah bernama Wulan Sari (25), asal Jepara, Sunarto disambut seperti biasa. "Terlapor memang sudah biasa main ke rumah. Hubungan kami sebelumnya cukup baik, tidak pernah ada masalah, dan cukup akrab. Sehingga pembantu saya juga mempersilahkan masuk dan sama sekali tidak menaruh curiga," paparnya.

Saksi mata, Wulan menceritakan, saat itu dirinya sedang menidurkan adik korban yang masih balita. Sementara Intan semula berada di ruang tamu usai pulang sekolah. Tapi tanpa sepengetahuan Wulan, terlapor ternyata mengajak Intan memasuki salah satu kamar. "Tak berapa lama, saya merasa curiga karena mendengar suara gaduh dari dalam kamar korban," kata Wulan.

Dia pun kemudian bergegas menghampiri kamar, dan betapa terhenyaknya, mata Wulan menangkap adegan yang tak lazim dilakukan terhadap seorang bocah bau kencur itu. Bagimana tidak, terlapor berusaha mengangkangi Intan yang saat itu meronta dan menangis. Namun terlapor membungkam mulut korban dengan tangan. "Dia (terlapor) juga berusaha melucuti baju yang dikenakan Intan," tambah pembantu yang baru empat bulan bekerja di rumah tersebut.

Kepergok Wulan, terlapor kemudian melepaskan Intan kemudian buru-buru kabur meninggalkan kamar. Namun karena takut, oleh Wulan, kejadian itu tak diceritakan kepada Dami. Kecurigaan muncul baru malam harinya, "Istri saya curiga, mengapa Intan murung dan menangis terus. Saat ditanya malah menangis sambil menutupi daerah kemaluannya," tambah Dami lagi.

Saat diperiksa, ternyata di bagian payudara anaknya terdapat luka memar seperti bekas remasan. "Ditanya kenapa, Intan menjawab diremet-remet Pak Dhe," ujar ayah korban yang masih geram. (abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar