SEORANG siswi SMK 8 diketahui minggat dari rumah orang tuanya. Diduga, siswi lugu ini mengalami frustasi akibat tak kuat menanggung malu setelah berulangkali ditagih oleh pihak sekolah untuk melunasi pembayaran uang sumbangan. Ia kabur setelah menyatakan belum s
anggup membayarnya.
“Putri saya meninggalkan rumah sejak hari Jum’at (11/11) lalu. Pamitnya sih cuma pergi bermain ke rumah teman,” ujar ibu korban, Sulamah saat melaporkan ke Mapolrestabes, kemarin.
Dijelaskan ibu korban, Evi Novianti (16) anaknya, adalah seorang siswi kelas I SMK 8 Semarang. Ia mengaku kasihan, sebelum kepergiannya memang sempat mengutarakan bahwa telah berkali-kali ditagih untuk membayar uang sumbangan sekolah. “Barangkali ia malu lantaran belum bayar sehingga nekat kabur dari rumah,” ujar Sulamah yang tinggal di Jalan Hanoman IX/135 E, Krapyak ini.
Evi pergi meninggalkan rumah sekitar pukul 20.00. Evi yang mempunyai karakter pendiam ini berpamitan hendak pergi bermain ke rumah temannya. “Dia berkali-kali mengeluh terkait tanggungan pembayaran sumbangan yang belum terbayarkan itu. Saya sebagai orang tua sebenarnya kasihan. Namun harus bagaimana lagi saya belum mempunyai uang. Sehingga terpaksa ya belum terbayarkan,” tambah Sulamah.
Dia tela berusaha mencari Evi ke rumah beberapa teman sekolahnya, namun tak satupun mengetahui. Ditanyakan kepada tetangga dan sanak saudara, Evi juga tak ada. Bahkan di antara teman-temannya mengaku acuh tak acuh saat ditanyaka soal Evi. “Saya yakin Evi pergi karena malu. Ia juga sengaja meninggalkan rumah, karena beberapa pakaian milik Evi di dalam almari juga berkurang,” katanya.
Kemungkinan pergi dibawa kabur oleh seorang pria sangat sedikit. Pasalya, ibu korban mengetahui persis jika putrinya tersebut belum mempunyai pacar. Terakhir sebelum meninggalkan rumah, Evi mengenakan celana jeans biru dan baju putih. “Sedangkan ciri-ciri fisiknya adalah kulit kuning langsat, tinggi 150 cm, wajah bulat telor, rambut panjang hitam, dan ada tahi lalat di pipi kiri,” ujar ibu korban.
Kepedihan itu juga dirasa oleh ayah korban, Ego Brayudi. Berkali-kali ini berusah menghubungi nomor ponsel milik putrinya itu tidak aktif. Hingga sore kemarin, ia mesih terus mencoba menghubungi, namun lagi-lagi hasilnya nihil.
“Hari Minggu kemarin, teman-teman sekelas Evi sempat hendak menjenguk di rumah. Saya juga sudah mengabarkan ke wali kelasnya untuk mengabarkan kejadian ini dan meminta izin tidak bisa mengikuti pelajaran. Kami sangat bingung dan khawatir. Hingga sekarang belum diketahui keberadaannya,” ungkap Ego. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar