Pola Kejahatan Bergeser

Pola Kejahatan Bergeser


KEPOLISIAN mendeteksi perubahan pola kejahatan di Semarang. Setelah marak pelaku pencurian incar kawasan pusat perbelanjaan, saat ini bergeser ke kawasan perumahan.

"Kesadaran para pengusaha minimarket dalam memasang kamera CCTV menjadi salahsatu penyebab sehingga pencuri mencari titik aman," papar Kapolrestabes Kombes Pol Elan Subilan, baru-baru ini.

Terdeteksi dari beberapa kejadian pencurian belakangan, modus dan sasaran bergeser ke kawasan perumahan. "Sekarang mereka mengincar rumah-rumah yang tidak terkunci atau tidak mempunyai pagar besi," tambahnya.

Belum bisa dipetakan mana wilayah rawan atau tidak. Karena hampir seluruh wilayah bisa saja terjadi aksi kejahatan. Semua tempat bisa jadi menjadi titik rawan. Identifikasi sementara, pelaku rata-rata dilakukan oleh kelompok. Modusnya berbeda-beda. Pencurian sepeda motor misalnya, rata-rata pelaku berasal dari kelompok luar Kota. Di antaranya Kelompok Mranggen, Kelompok Purwodadi, dan kelompok Demak.

Atas perubahan pola itu, selain meningkatkan intensitas patroli, Kapolrestabes telah mamasang strategi penanggulangan secara khusus dengan berbagai evaluasi. Semua personil hendaknya memahami gejala perubahan tersebut. "Saya imbau masyarakat hendaknya bersikap tenang dan waspada.

"Sebagai antisipasi, warga terutama yang tinggal di perumahan-perumahan jika hendak bepergian jangan lupa mengunci pintu pagar. Selain itu rumah kos-kosan juga masih menjadi sasaran bagi pelaku kejahatan," imbuhnya.

Sekedar mengingatkan, dalam satu minggu terakhir terjadi sekitar empat kasus pencurian di rumah yang tidak memiliki pagar garasi.

Kasus pembobolan rumah kosong dipicu adanya celah kesempatan. Selanjutnya, dengan menggiatkan program atau Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) serta sosialisasi yang dilakukan oleh kepolisian adalah langkah antisipasi. "Itu salah satu cara untuk mempersempit langkah pelaku," ujar Elan. (abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar