MERASA menjadi korban penganiayaan dan pelecehan seksual, seorang satpam perempuan bernama Juwarni (28) ini melapor polisi. Selain dianiaya dengan dipukul berkali-kali, ia mengaku diremas “anunya” oleh Bud, mantan suaminya.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 22.00, saat dirinya sedang bertugas di pos jaga PT Tri Sakti di Perumahan BSB, Mijen, Rabu (17/11). “Saya sedang jatah shif malam, kemudian didatangi oleh pelaku di pos satpam,” ujar perempuan asal Wonoplumbon, Mijen saat melapor di Mapolrestabes Semarang, Kamis (17/11) siang.
Dikatakan Juwarni, Bud malam itu sempat mengutarakan niatnya. Bahwa ia mengajak dirinya untuk rujuk kembali. "Namun karena suatu alasan, saya menolaknya. Ia juga meminta agar diperbolehkan mengasuh anak, saya juga tidak mengizinkan," ujar janda satu anak ini.
Namun yang terjadi, penolakan itu ternyata mendapat respon hangat oleh Bud. Hening malam itu pecah oleh adu mulut yang semakin larut. Bahkan pertengkaran tambah semakin memanas. Bud yang karam dan merasa kalah dalam hak mengasuh anak pun naik pitam.
Ia langsung memukul di bagian wajah korban. Korban yang seorang satpam itu pun berusaha melawan, namun Bud semakin tajam menyerang dengan tangan kosong. Tak hanya itu, pelaku juga mencakar dan meremas payudara korban. “Saya hanya menangkis saja, bahkan baju satpam saya hingga robek akibat aksi brutalnya,” ungkapnya sembari menunjukkan beberapa barang bukti, termasuk visum dari dokter.
Perseteruan itu kemudian dilerai oleh beberapa satpam lain, Usman, Agung dan Jarwo hingga kemudian situasi mereda. Namun Juwarni telah terlanjur memar di sekujur tubuhnya. Sementara Bud setelah puas melampiaskan emosinya langsung kabur meninggalkan lokasi. "Saya ingin kasus ini diproses hukum, meski pelakunya adalah mantan suami saya," ujarnya. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar