Salah satu pemuda tersebut diketahui mengenakan kaos putih beramput cepak, tindik di telinga kiri dan bertatto di leher kiri. Selain itu, para pelaku diketahui menggunakan dua sepeda motor yakni Supra warna hijau bernomor polisi H 5135 FP, dan sepeda motor jenis bebek "protolan" warna hitam list pink.
"Umurnya masih muda-muda, yang tindikan sama yang rambut gondrong yang ngubur, yang satu di dekat motor," ujar Mu'inah (36) warga RT 10 RW 04 Kuningan, Semarang Utara.
Menurut Iin, sapaan akhab Mu'inah, awalnya ia curiga lantaran mendengar suara orang menggali tanah persis depan rumahnya sekira pukul 10.00. Namun karena terhalang pagar tembok setinggi dua meter ia bersama Darsilah (32) mengintip aktifitas para pemuda tersebut lewat celah pagar yang mengelilingi tanah lapang sebelah timur pos keamanan tersebut.
Dua pemuda terlihat membuat lubang menggunakan "Cethok" atau skop kecil, kemudian mengambil kardus bertuliskan Aquaria yang ternyata berisi bayi dan menguburkannya.
"Di dalam plastiknya itu ada baskom, waktu dikeluarkan baunya wangi sekali," tandasnya yang harus mondar mandir karena sedang memasak.
Dikatakan Darsilah, sekitar 20 menit sejak mencari tempat hingga mengubur janin, tiga pria tersebut segera meninggalkan lokasi. Kemudian ia memberitahu kepada Lastri (38) yang diteruskan kepada suaminya, Muslimin (34) penjaga lapangan dan diteruskan ke pihak kepolisian.
"Lalu warga bareng-bareng ke lokasi itu, yang menggali mas Muslimin, pakai cangkul," ujar Darsi.
Saat di cek, warga melihat kain kafan dan kapas yang di dalamnya tedapat sesosok janin diperkirakan berusia 7 bulan. Beberapa saat kemudian ketika petugas kepolisian tiba, penggalian dilanjutkan oleh tim Inafis Polrestabes Semarang. "Bayi cenyer (baru lahir) kayaknya," timpal Lastri.
Janin yang dikubur dalam lubang sedalam 30 cm itu diketahui berjenis kelamin laki-laki dengan panjang sekitar 26 cm. Saat ini janin sudah dibawa RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Sementara pihak Kepolisian Sektor Semarang Utara masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan beberapa saksi. (top/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar