Blogger Widgets

Tujuh Rampok Bacok Pengendara di Pamularsih

Diposting Unknown jam 14.54
SEMARANG- Upaya Kepolisian membentengi kriminalitas jalan raya di Kota Semarang belum sepenuhnya berhasil. Pasalnya, sejumlah kawanan berandal malam masih terus berkeliaran.

Keberadaannya sangat meresahkan masyarakat pengguna jalan, bahkan membahayakan harta benda dan nyawa. Bagaimana tidak, para pelaku semakin brutal dengan cara bekerja kelompok. Mereka tega membacok menggunakan sebilah parang.

Kali ini tujuh perampok membacok pengendara di Jalan Pamularsih Semarang, Minggu (17/3), sekitar pukul 02.30. Korbannya dua orang, Artya Brahman (31), warga Jalan Kumudasmoro Utara gang VI/I C, Bongsari, Semarang Barat dan Widiantoro (20), Jalan Kumudasmoro Utara gang VI/3 C, Bongsari, Semarang Barat.

Keduanya mengalami luka cukup serius di tangan akibat dibacok menggunakan parang. Berhasil melumpuhkan korban, kawanan berandal itu membawa kabur 1 handphone BlackBerry, helm, uang Rp 140 ribu, dan berbagai surat penting lainnya.

"Saya berboncengan dengan Widiantoro mengendarai motor, melaju dari arah Sampo Kong hendak pulang ke rumah usai menghabiskan malam minggu di Kota Semarang," kata Brahman saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Minggu (17/3).

Dinihari yang dingin itu, kedua korban mengaku melintas dengan kecepatan sedang. Kondisi jalanan cukup sepi, mereka di atas roda melaju sembari ngobrol. "Saya tidak sadar, ada beberapa pengendara mengikuti. Saya juga tidak curiga, karena sudah terbiasa melintasi jalan tersebut aman-aman saja," katanya.

Brahman kaget bukan kepalang saat pengendara yang menguntitnya tiba-tiba memepet dan meminta minggir. Saat itu, korban tidak langsung berhenti, bertambah terhenyak saat salah satu dari kawanan pelaku menyabetkan parang ke arah korban. "Saya dibacok menganai tangan kirinya, sedangkan Widiantoro terluka di bahu kanan," ungkap Brahman.

Seketika itu, kendaraan yang dikendarai kedua korban oleng dan terjatuh. Begitu terjatuh, tujuh pelaku menyambangi sembari di antaranya menodongkan parang. "Mereka meminta saya menyerahkan barang-barang berharga seperti HP, dompet dan lainnya," katanya.

Dua korban yang nyawanya di ujung tanduk tidak bisa berbuat apa-apa. Keduanya hanya bisa pasrah saat kawanan pelaku melucuti harta bendanya. "Kami tidak berani melawan, karena terus ditodong menggunakan parang," timpal Widiantoro saat melapor.

Dikatakan Widiantoro, kawanan berandal itu berjumlah tujuh orang mengendarai tiga motor. "Satu di antaranya bernomor polisi H-5443-JP," ungkapnya.

Para pelaku kabur setelah kedua korban berteriak meminta tolong, sejumlah pengendara dan sejumlah warga yang mendengar teriakan itu mendatangi lokasi kejadian.

Sebelumnya, perampasan serupa juga menimpa Didik Suryadi (30), warga Jalan Minto Jiwo RT 03 RW 04, Gisikdrono, Semarang Barat. Yamaha Mio H-4529-FQ miliknya dirampas dua pemuda saat melintas di Jalan Veteran, tepatnya di dekat kantor KPU Jawa Tengah, Senin (11/3), sekitar pukul 20.00. Pelaku menggunakan sepeda motor Mega Pro warna hitam. (G-15/LSP)


by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »