Blogger Widgets

Satu Per-satu Bangunan Cagar Budaya Ambruk

Diposting Unknown jam 21.22

SEMARANG- Ironis, satu per-satu bangunan cagar budaya di Kota Semarang "bertumbangan" lantaran tidak dirawat oleh Pemerintah Kota Semarang. Kali ini sebuah bangunan tua di Jalan Gelatik, Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah, ambruk, Minggu (14/1/2013). Diduga, bangunan berlantai dua ini rapuh termakan usia.

Insiden robohnya bangunan tua ini bukan kali pertama, pada pertengahan Januari dan April 2011 silam, sebanyak dua bangunan cagar budaya di kawasan Kota Lama, di Jalan Kepodang, Semarang, roboh. Reruntuhan bangunan, saat itu, sempat menimpa enam mobil dan tiga sepeda motor hingga mengalami rusak parah.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, robohnya gedung tua kali ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun reruntuhan atap bangunan tumpah ke Jalan Gelatik. Sehingga hal itu menyebabkan arus lalu lintas di jalur tersebut macet. Terpaksa petugas Satlantas Polrestabes Semarang mengalihkan jalur agar macet.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.30. Beruntung, saat kejadian tidak ada pengendara yang melintas di Jalan Gelatik. Menurut keterangan saksi Suratwiartono (58) mengatakan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Atas suara itu, ia lantas buru-buru keluar rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi.

“Ternyata bangunan tua itu ambruk ke jalan raya. Bagian bangunan yang runtuh adalah bangunan lantai dua,”  ujar warga RT 04/RW 05, Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah itu.

Atas kejadian itu sejumlah warga sekitar berhamburan ke luar rumah untuk menuju ke lokasi kejadian. Tampak sejumlah warga menyingkirkan reruntuhan bekas material bangunan yang berserakan di jalan.

Tidak lama berselang terlihat sejumlah petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian melakukan identifikasi dan memintai keterangan saksi-saksi. Satu unit alat berat dari Dinas Bina Marga didatangkan untuk mengangkut reruntuhan material banguanan.

Menurut Suratwiartono, selama ini bangunan peninggalan zaman Belanda itu kosong atau tidak dihuni. “Kondisinya memang sudah lapuk, barangkali memang sudah tua. Terlebih dibiarkan tidak dirawat,” katanya.

Ketua RT Wiyartono mengatakan, sebelumnya, bangunan kuno itu pernah digunakan sebagai perusahaan kosmetik. “Hingga saat ini belum diketahui siapa pemiliknya, karena memang sudah lama tak ditempati," katanya.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, kondisi sejumlah bangunan kuno di kawasan Kota Lama memang memprihatinkan. Pemerintah kota terkesan cuek terhadap benda-benda bersejarah tersebut. Beberapa waktu lalu, pemerintah kota sempat melakukan inventarisir kurang lebih terdapat sebanyak 105 bangunan kuno di Kota Semarang. Jumlah ini masih dimungkinkan bertambah.  

Kendati demikian, tindak lanjut dari inventarisasi bangunan di kawasan Kota Lama tersebut tak kunjung dilaksanakan dengan baik, bahkan pemerintah terkesan tidak serius. Hambatan klasik hanya berkutat seputar belum diketahui pemiliknya. Tentu saja tidak ada alasan lain, Pemerintah Kota Semarang harus segera mengambil tindakan konkrit. (Mughis/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »