Blogger Widgets

Ancam Membunuh, Preman Kampung Dibogem Mentah

Diposting Unknown jam 19.28
Diduk digelandang ke Mapolrestabes Semarang

SEMARANG TENGAH- Jangan sok jagoan hidup bersama orang banyak, apalagi bikin onar lantaran merasa pegang wilayah. Seperti yang dilakukan Andy alias Diduk (23). Pria yang dikenal sebagai preman kampung ini terpaksa “dihujani” bogem mentah oleh warga di daerah Jagalan Banteng, Jagalan, Semarang Tengah Minggu (2/12) malam.

Tentunya bukan tanpa sebab, Diduk dihajar warga karena kelakuannya yang sok jagoan dinilai meresahkan warga sekitar. Bahkan, tanpa alasan jelas, Diduk sempat mengancam membunuh.

“Salah satu warga kami diancam akan dibunuh, hingga ia ketakutan. Jelas kelakukan sangat meresahkan. Ini bukan pertama kali, ia berkali-kali bikin onar.” ujar Sujari (45) Ketua RT 05/RW 04, Jagalan Banteng, Jagalan, Semarang Tengah, saat menyarahkan Diduk di Mapolrestabes Semarang.

Aksi pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 19.00. Dikatakan Sujari, pihaknya telah berusaha melerai aksi pengeroyokan tersebut. Namun sejumlah warga terlanjur geram lantaran kelakuan Diduk sudah keterlaluan. “Sekitar tiga hari sebelumnya, Diduk bikin onar dengan memecah kaca rumah di dua tempat terpisah. Masing-masing kaca rumah milik Salim dan Dalianto,” ungkap Pak RT.

Diduk diketahui sering mengamuk terhadap warga setempat. Tak jarang ia mengancam tanpa alasan dalam kondisi mulut bau minuman keras. “Dia kerap mengancam anak kecil dan ibu-ibu. Paling parah yang mengancam membunuh itu. Bahkan, ibu-ibu ada yang pernah dikalungi celurit. Bukankah ini sudah keterlaluan?” ujar Sujari.

Diduk sebenarnya warga pendatang yang tidak bermukim tepat. Ia mempunyai istri Honita warga Jagalan Banteng, Jagalan, Semarang Tengah. Dia tidak pernah mau berkumpul dengan warga setempat. “Sejumlah warga sengaja menggeruduk di rumah istrinya bermaksud memperingatkan. Namun bukannya menerima, Diduk justru menantang warga yang datang,” imbuhnya.

Tak pelak terjadi aksi perkelahian hingga memantik emosi warga untuk memberi pelajaran. Beruntung, aksi massa tersebut berhasil dilerai oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat sebelum akhirnya digelandang ke Mapolrestabes Semarang. Pihak Polrestabes Semarang akhirnya menyerahkan Diduk ke Polsek Semarang Tengah untuk menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut. (Mughis/LSP)

2 komentar:

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »