GAYAMSARI- Insiden tawuran nyaris terjadi di Kota Semarang, Selasa (23/10) sekitar pukul 13.00. Sejumlah pelajar SMK Pelita Nusantara di Jalan Slamet Riyadi Semarang digeruduk puluhan pelajar dari SMK Pelayaran Pelni.
Beruntung, belum sempat kontak fisik, penggerudukan itu telah tercium oleh pihak kepolisian. Sehingga aksi berbahaya itu berhasil digagalkan. Sedikitnya enam pelajar SMK Pelni diamankan di Mapolsek Gayamsari.
Polisi juga berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam dari tangan para pelajar itu. Hingga petang kemarin, para pelajar tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Gayamsari.
Seorang siswa SMK Pelni, Deny Guntur mengaku, ia bersama puluhan rekan lainnya sengaja menggeruduk SMK Pelita Nusantara. “Jum’at (19/10) lalu, saya dipukuli oleh siswa SMK Pelita saat melintas di depan sekolah itu,” katanya.
Ilustrasi |
Namun siswa SMK Pelni lain, Faiz mengelak bila kedatangannya ke SMK Pelita Nusantara untuk melakukan penyerangan. Tapi ia mengaku hanya ingin meminta pertanggungjawaban. “Saya tidak menyerang, melainkan hanya datang untuk minta penjelasan,” ujarnya berdalih.
Sementara Kepala Sekolah SMK Pelita Nusantara, Triyono mengatakan, puluhan SMK Pelni sudah tiga kali mendatangi SMK Pelita. Kedatangannya seakan membuat teror kepada siswa sekolah. ”Terus terang saya merasa diteror, karana ini masalah nyawa siswa. Apalagi mereka ada yang membawa senjata tajam,” katanya.
Pihaknya mengaku sudah mengomunikasikan dengan pihak SMK Pelni melalui jalur kekeluargaan dan mediasi. Hasilnya, SMK Pelita Nusantara sudah meminta maaf.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Juara Silalahi mengatakan, kepolisian mengamankan enam pelajar siswa SMK Pelni untuk dimintai keterangan dan diberikan bimbingan. “Kami akan memanggil pihak masing-masing kepala sekolah, orang tua untuk menyelesaikan kasus tersebut. Mereka sudah membuat pernyataan untuk tidak mengalangi perbuatan itu," terangnya saat dimintai konfirmasi. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar