Ilustrasi |
SEMARANG – Direktorat Reserse Narkotika dan Obat Berbahaya (Ditresnarkoba) Polda Jateng menangkap seorang wanita berinisial S. Hingga petang kemarin, tersangka masih menjalani pemeriksaan di Polda Jateng.
Wanita itu diduga jaringan pengedar narkoba bertaraf internasional atau masuk dalam jaringan wanita kurir narkoba Rosalinda Sinaga (37), Kurir lintas negara dengan barang bukti heroin dan sabu seberat 7,74 kilogram atau senilai 16 miliar, yang ditangkap di Bandara Ahmad Yani Semarang beberapa waktu lalu.
“Identitas wanita itu berinisial S, dia asli orang Jakarta,” ujar Direktur Reserse Narkotika dan Obat Berbahaya Polda Jateng, Kombes Pol John Turman Panjaitan, saat dikonfimasi, Selasa (23/10).
Namun John menggarisbawahi, penangkapan itu atas kerjasama antara petugas gabungan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Jateng, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jetang dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Jateng.
"S berperan sebagai perantara dari jaringan di atasnya RS (Rosalinda Sinaga). S bertugas mencari siapa yang tepat menjadi kurir. Kemudian bertemulah RS, yang kemudian mengantarkan narkoba seberat 7,74 kilogram itu,” ungkapnya.
Tersangka S juga yang mengatur semua kebutuhan perjalanan termasuk mengurus penerbangan ke luar negeri. “Kami menangkapnya di Jakarta berikut sejumlah barang bukti,” imbuh John.
John mengaku mengakui S ini masih dalam klasifikasi “kroco”. Sebab, masih ada jaringan yang lebih besar lagi di atasnya. “Kami masih melakukan penyelidikan secara intensif," katanya.
Sebagaimana diketahui, wanita kurir narkoba asal Medan Rosalinda Sinaga (37), Kurir lintas negara itu ditangkap membawa heroin dan sabu dengan berat total 7,74 kilogram atau senilai 16 miliar, di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Ia berperan sebagai peluncur narkoba kelas dunia. Diduga, ia merupakan sindikat yang berpusat di Philipina dan Malaysia. Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah mencatat, RS telah berkali ulang melakukan perjalanan Indonesia-Philipina-Malaysia sebanyak 7 kali, sejak bulan Juni 2012 lalu.
Setiap kali melakukan perjalanan, RS memilih jasa maskapai penerbangan Air Asia dengan pintu masuk di Indonesia melalui. RS juga pernah melakukan penerbangan Air Asia melalui Bandara Soekarno-Hata Jakarta, Bandara Adi Sumarmo Solo ataupun Bandara Ahmad Yani Semarang. (Mughis/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar