Blogger Widgets

Buntut Tawuran, Taruna Akpelni Dipolisikan

Diposting Unknown jam 17.08

SEMARANG- Buntut tawuran antara dua taruna Akademi Pelayaran Niaga (Akpelni) Semarang dengan taruna Akademi Maritim Cirebon (AMC) yang terjadi di depan kampus Universitas 17 Agustus 1945, Jalan Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Gajahmungkur pada Senin (30/7) malam lalu, kian mengular.


Akibat insiden tawuran tersebut, salah seorang taruna AMC bernama Trudes Gultom (23), taruna asal Samosir, Sumatera Utara, melaporkan taruna Akpelni ke kepolisian. Dilengkapi dengan bukti surat visum, Trudes melaporkan taruna Akpelni ke Mapolsek Gajahmungkur diteruskan ke Mapolrestabes, Selasa (31/7).

Trudes sendiri mengaku menjadi korban pembacokan dalam insiden tawuran tersebut. Ia menderita luka bacok di bagian kepala dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit. Diduga, pelakunya adalah salah seorang taruna dari Akpelni Semarang

Ia didampingi seorang rekannya yang menjadi saksi Swingli Kawoan (22), warga Manado, Sulawesi Utara. “Kami menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok taruna dari Akpelni. Saya sendiri dibacok menggunakan celurit dan mengenai bagian kepala, ” katanya kepada petugas polisi di Centra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Trudes mengaku tidak menerima atas aksi pembacokan yang dilakukan oleh taruna Akpelni tersebut. “Mereka yang berjumlah ratusan langsung melakukan pengeroyokan,” imbuh Trudes.

Trudes mengatakan, pihaknya berharap aparat kepolisian menangkap kemudian memproses secara hukum pelaku yang membacok dirinya. Saksi Swingli Kawon (22) mengatakan, pengeroyokan itu bermula saat dia bersama teman-temannya sedang nongkrong sembari minum kopi di warung depan kampus Insitut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Veteran, Semarang, pada Senin (30/7) sekitar 20.30.

Mereka tiba-tiba didatangi oleh dua pemuda berambut cepak yang diduga taruna Akpelni. Para taruna AMC sempat mengobrol dengan dua pemuda tersebut. "Mereka bilang kalau terganggu dengan suara gitar yang biasa kami mainkan di kos-kosan. Nada bicaranya tinggi dan setengah membentak," kata Swingli.

Lanjutnya, dua pemuda itu kemudian beranjak pergi. Namun sekitar dua jam berikutnya, mereka justru kembali lagi ke lokasi kejadian bersama puluhan teman. Mereka (diduga Akpelni-red) itu membawa kayu, senjata tajam dan batu. “Mereka langsung menyerang mahasiswa AMC. Begitu kami melihat mereka jumlahnya banyak dan sebagian besar membawa senjata, kami pun kabur ke arah kos-kosan. Tetapi mereka tetap mengejar," imbuhnya.

Celakanya, imbuh Swingli, pintu kos ternyata terkunci. Terang saja sejumlah taruna Akpelni itu pun lantas menghajar para taruna AMC secara bertubi-tubi. “Termasuk salah satu pelaku akhirnya melakukan pembacokan dan kena kepala Trudes,” katanya.

Swingli bersama rekan-rekannya berusaha menyelamatkan diri dengan cara berlari ke kawasan kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang. “Kami bersembunyi di sebuah sungai hingg para penyerang meninggalkan tempat kejadian. Baru setelah kondisinya tenang, saya kembali ke kos dan dilanjutkan membawa Trudes ke RS Roemani,” katanya.

Hingga saat ini, kasus yang dilaporkan dengan nomor LT/ 04/VII/2012/Jateng/Restabes SMG/Sek GJHM ini masih dilakukan penyelidikan secara intensif oleh unit Reskrim Polsek Gajahmungkur dan Polrestabes Semarang. (G-15)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »