Mantu Bos Beras Tilap Miliaran
SEMARANG- Seorang mantu bos beras asal Demak, Hari Nugroho (30), diduga menilap uang senilai total Rp 1, 1 miliar. Uang tersebut merupakan anggaran pembelian beras milik dua korban kakak beradik, masing-masing; pemilik UD Mekarsari Hendy Hernawan (25) dan adiknya, Alexander Yudhi Hernawan (24), warga Jalan Menoreh I No 49 RT 05/RW 05 Sampangan, Gajahmungkur, Semarang.
Aksi penipuan dan penggelapan ini telah dilaporkan ke Mapolrestabes pada Rabu 27 Juni 2012 lalu. Hingga saat ini, terlapor diduga telah kabur dan tidak diketahui keberadaannya.
Hendy mengatakan, sejak dikenal 9 bulan lalu, Hari sering datang di rumah korban di Jalan Kedungmundu Raya No 137 B Semarang. "Dia bilang mempunyai tempat penggilingan padi di daerah Demak. Hari mengaku bisa menyediakan beras dengan kualitas C4 standart dalam porsi besar dengan harga miring," papar pengusaha beras saat ditemui di kompleks pasar Dargo Semarang, Senin (3/7).
Terlapor menyakinkan korban dengan mengatakan bila ia juga sebagai penyuplai ekspor beras ke Jeddah Arab Saudi. "Saya sempat melakukan survey di Demak. Ternyata memang benar ada tempat penggilingan padi. Hari sendiri adalah mantu bos beras Haji Hartono pemilik CV Subur Makmur di daerah Jalan Arteri Lingkar Demak," katanya.
Usai melakukan survey, korban pun percaya atas ucapan Hari Nugroho. Sehingga pada pertengahan bulan April 2012, dua korban mengirimkan uang, masing-masing; Hendy Hernawan Rp 931.271.500 dan adiknya, Alexander Yudhi Hernawan Rp 210.244.000. "Uang tersebut saya kirim melalui rekening BCA Cabang Kedungmundu," tambah Hendy.
Hari dan adiknya memang tidak curiga. Sebab, hubungan korban dengan pelaku telah terjalin akrab. Bahkan terlapor telah dianggap seperti saudara sendiri. Terlebih dalam kerjasama bisnis tersebut juga disertai surat pernyataan tertulis yang berisi perjanjian kerjasama.
Sesuai surat perjanjian tersebut, terlapor akan melakukan pengiriman beras kurang lebih 18 truk, per-truk bermuatan 8500 kg beras kualitas C4 standart. "Pengiriman tersebut sedianya akan dilaksanakan secara bertahap. Yakni setiap hari Senin, Rabu, dan Jum'at terhitung sejak tanggal 27 Juni 2012," bebernya.
Ternyata janji-janji itu menguap begitu saja. Hari Nugroho tak kunjung mengirimkan beras yang telah dipesan dua korban. Padahal uang korban total Rp 1,1 miliar telah digondol. "Saya telah berusaha meminta kejelasan di rumahnya Demak. Tapi yang bersangkutan telah kabur bersama istrinya, Tutik Sri Rahayu. Mertuanya, Haji Hartono pun tidak mau tahu soal itu. Pihak keluarganya justru menjelaskan bila Hari pada 2009-2010 pernah dipenjara atas kasus serupa," imbuh Hendy.
Korban terakhir bertemu dengan terlapor pada tanggal 22 Juni 2012 di pantai Marina. Pada tanggal 19 Juni 2012 malam, Hendy sendiri mengaku sempat didatangi oleh dua orang suruhan terlapor, satu di antaranya berinisial DN, dan menyampaikan teror pembunuhan. "Kata dia, saya telah disediakan liang lahat di belakang rumah di Jalan Bela Vista D 3. Saya sendiri tidak paham apa maksudnya," pungkas Hendy.
Ditengarai ada dua pengusaha beras lain yang menjadi korban penipuan dan penggelapan oleh pelaku yang sama. Masing-masing Erlinta dan Ayung. Kerugian keduanya juga mencapai ratusan juta rupiah. Hanya saja dua korban tersebut belum melapor ke kepolisian. (G-15)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
slot online terpercaya
BalasHapussitus slot terpercaya
situs slot gacor
cuan slot
situs judi slot