Blogger Widgets

Rektor Unissula Tuding Dekan FK Harus Bertanggungjawab

Diposting Unknown jam 11.59
Kasus Manipulasi Nilai


SEMARANG- Sekian lama bungkam, Rektor Unissula Prof Dr Laode Masihu Kamaluddin angkat bicara terkait kasus manipulasi nilai raport. Dia menuding Dekan Fakultas Kedokteran Unissula Taufiqurrachman (pelapor), terlibat. Sehingga ia menilai dekan FK tersebut lah yang paling bertanggungjawab.


"Indikasi kasus pemalsuan nilai yang dilakukan oleh lima mahasiswa FK saat mendaftar di Unissula melalui perantara Fery, sebagaimana yang dilaporkan oleh Dr Taufik (Dekan FK) pada tanggal 23 Mei 2012 adalah murni dilakukan atasnama pribadi. Pelaporan tersebut tanpa melalui rapat pimpinan fakultas dan tanpa sepengetahuan Rektor Unissula," ungkap Laude mengklarifikasi dalam konferensi pers di Unissula, Jum'at (1/6) siang.

Menurut rektor, proses rekruitmen mahasiswa, dekan FK juga terlibat dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Terlebih diketahui para mahasiswa tersebut menggunakan ijazah paket C. “Dekan mungkin lupa, bahwa dalam proses rekruitmen penerimaan mahasiswa baru itu, dekan juga terlibat," tambah Laode.

Lebih lanjut, Laode menegaskan, pihaknya mengaku tidak tahu menahu terkait tindakan yang dilakukan Dekan FK yang membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus dugaan manipulasi nilai sehingga mencuatkan lima nama mahasiswa sebagaimana dalam laporan di kepolisian.

Laode juga getol mengklarifikasi bahwa kasus dugaan pemalsuan nilai raport yang dilakukan oleh Fery (ditahan) tersebut terjadi di luar Unissula. Akan tetapi, menurut Laode, oleh media massa, kasus tersebut seolah-olah terjadi di kampus Unissula. "Hal tersebut jelas merugikan karena menyangkut kehormatan nama institusi," katanya.

Terkait apakah kelima mahasiswa tersebut bakal dikenai sanksi? Laode lebih mengedepankan azas praduga tak bersalah. "Hingga saat ini, para mahasiswa masih mengikuti kuliah. Azas praduga tak bersalah tersebut artinya, sebelum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, maka mereka masih boleh mengikuti kegiatan akademik, termasuk kuliah. Kami akan melindungi hak peserta didik, " ungkapnya.

Kehendak Yayasan

Sementara penghentian kasus atau pencabutan laporan di Polrestabes, yang belakangan sempat mencuat itu menurut Laode adalah kehendak dari Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung. "Yayasan menghendaki kasus ini diselesaikan secara internal," tambahnya.

Artinya, Rektorat Unissula juga tidak pernah menyatakan mencabut laporan ini dari kepolisian. "Termasuk aksi mahasiswa, itu murni kepedulian mahasiswa yang merasa kampusnya disudutkan," katanya.

Bukan Mangkir

Laode rupanya kesal dan menyayangkan pemilihan bahasa media yang menyebut "Rektor Unissula Mangkir Pemeriksaan". Dia juga tidak mau disebut tidak kooperatif dengan pihak kepolisian. "Unissula, saya sangat mendukung langkah kepolisian. Saya sangat kooperatif, bahkan yang mengusulkan pemeriksaan pada tanggal 5 Juni mendatang itu dari saya, bukan dari sana (polisi-red)," katanya.

Sedangkan ketidakhadiran dalam memenuhi panggilan kepolisian pada tanggal 23 Mei itu dikarenakan ada sesuatu hal yang tidak bisa ditinggalkan. "Saya harus mendatangi undangan teleconference dengan Universitas Al Iraqiyah dari Bagdad, saya juga berangkat ke Thailand pada 25 - 28 Mei memenuhi event internasional, Asia Media Summit, saya jadi pembicara satu-satunya mewakili Indonesia. Jadwalnya jelas, tidak bisa dibatalkan," katanya.

Itupun, katanya, hari sebelumnya mendapat kabar bahwa besannya yang tinggal di Jakarta, meninggal. Jadi pada saat itu harus melakukan takziyah di rumah besan. "Hal itu tidak mungkin untuk ditunda lagi. Kami sudah menyampaikan alasan tersebut kepada pihak kepolisian melalui kuasa hukum Unissula. Sehingga pemberitaan mangkir, tidak kooperatif itu tidak benar sama sekali," ujar Laode.

Terpisah, Kapolrestabes Semarang, Kombes Elan Subilan,mengatakan proses penyelidikan dan penyidikan terus jalan. Kepolisian menyatakan akan mengusut kasus tersebut hingga tuntas. "Saksi dari rektorat akan dipanggil dan periksa, 5 Juni mendatang. Kami mengacu kepada fakta yang terjadi saja," kata Kapolrestabes. (abm)
 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »