Blogger Widgets

Bias Piala Eropa, Mengintip Judi Massal

Diposting Unknown jam 22.29
Bias Piala Eropa, Mengintip Judi Massal

SEMARANG- Gong Piala Eropa 2012 segera ditabuh, dinihari nanti. Dipastikan, gaungnya menyedot perhatian mata di seluruh penjuru dunia. Bahkan hampir di setiap lini gang perkotaan demam bola. Sayangnya, keramaian event empat tahunan di Benua Biru ini rentan diikuti perjudian massal.



Tentu saja jika itu terjadi menjadi keprihatinan bagi semua pihak, tak terkecuali di Kota Semarang. Hal tersebut patut mendapat perhatian bagi semua elemen masyarakat. Terutama pihak kepolisian yang notabene sebagai penegak hukum.
Diakui atau tidak, masyarakat masih gemar menyalahgunakan event. Tak jarang pertandingan sepakbola yang mengagungkan supportivitas tersebut, justru disalahgunkan menjadi ajang taruhan.

Pakar hukum pidana Universitas Diponegoro Semarang Prof Nyoman Sarikat Putrajaya memprediksi bahwa aksi kejahatan akan merebak ke mana-mana. Terutama perjudian judi bola. Jika tidak ditangani, bisa menjadi perjudian massal. Diperkirakan omzet harian cukup besar, bahkan bisa mencapai miliaran. “Tentu saja, hal ini menarik bagi cukong-cukong, mulai dari yang cukong besar hingga cukong kecil-kecilanan. Maka dari itu, aparat penegak hukum harus menegakkan usaha preventif dan bertindak tegas,” katanya kepada wartawan, kemarin.



Kepolisian Daerah (Polda) Jateng menyatakan tidak ada pengecualian terhadap aksi perjudian. "Kami tidak tebang pilih, apapun bentuk aksi perjudian akan kami tindak tegas. Termasuk judi bola," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Djihartono, saat dikonfirmasi, Jum'at (8/6) sore.

Dikatakan Djihartono, sejak dini, kepolisian terus memantau perkembangan. Apabila nantinya ditemukan indikasi adanya masyarakat yang menikmati perhelatan Piala Eropa dengan taruhan atau perjudian, maka kepolisian tidak segan-segan menindak tegas. "Jika ditemukan bukti adanya praktek perjudian, kami langsung tindak. Bahkan tidak hanya judi bola, apapun bentuk perjudian tidak ada ampun," tandas Kabid.
Dia juga membantah jika perjudian dibekingi oleh oknum petugas. "Apabila ditemukan oknum polisi membekingi ya tindak, tidak ada pengecualian," ujarnya.

Masyarakat sudah semestinya berpola pikir sehat. Sehingga mampu berperan serta membangun dan menciptakan masyarakat yang tertib dan aman. "Jangan sampai ajang yang sehat tersebut, disalahgunakan sebagai media taruhan," kata Djihartono.

Senada, Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan pun bertekad memberantas praktek perjudian di Kota Semarang. Ia menandaskan, kepada siapa saja yang mendukung praktek perjudian, akan ditindak tegas tanpa pandang bulu. Baik masyarakat maupun petugas yang mendukung praktek perjudian.

“Perjudian tidak ada, kecuali ada sebagian masyarakat yang mendukung atau oknum petugas yang mendukung. Silahkan beritahu kami,” kata Kapolrestabes Kombes Elan Subilan, baru-baru ini.

Elan mengakui, memberantas perjudian bukan perkara mudah. Namun upaya tetap dilakukan, Setidaknya ada upaya untuk mengurangi terjadinya praktek perjudian. “Kami berharap peran serta masyarakat dalam bekerjasama memberi informasi. Kami juga mengerahkan seluruh jajaran Polsek untuk memantau agar praktek perjudian bisa diberantas sedikit demi sedikit,” katanya. (abm)

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »