Puluhan Bengkel Balap Diperiksa
SEMARANG- Maraknya aksi balap liar yang terjadi di Kota semarang membuat kepolisian bertindak tegas. Hal tersebut menyusul diketahuinya muara komunitas balap liar berasal dari bengkel. Kepolisian telah melakukan pendataan sejumlah bengkel yang disinyalir digunakan tempat modifikasi motor balap.
“Kami panggil sejumlah bengkel yang diketahui merombak mesin motor, menaikkan CC dan lain-lain, untuk diperiksa,” kata Kapolrestabes Kombes Elan Subilan, Kamis (3/5).
Berdasarkan penyelidikan kepolisian, kata Elan, para pebalap yang sering berkelompok tersebut belum bisa dikategorikan sebagai geng motor. “Namun atas indikasi gerakan berkelompoknya para remaja bermotor ini, kami mengkhawatirkan nanti tumbuh menjadi geng-gengan. Sehingga kami menindak sedini mungkin. Mumpung belum terjadi, sekarang pelakunya kami tangkap. Kami tindak tegas, tidak ada toleransi,” kata Kapolres.
Bengkel-bengkel yang diketahui merubah CC, blok, ring dan lain-lain telah dipanggil. Sedikitnya ada sekitar 10-15 bengkel telah dipanggil untuk diperiksa. Bengkel-bengkel tersebut merupakan bengkel yang menangani tune up mesin dan merubah dari yang standar dengan kapasitas lebih. “Maka bagi bengkel yang terbukti melebihkan kapasitas CC motor, ya kami akan tutup bengkelnya,” ujar Elan.
Elan menegaskan, kepolisian tidak akan memberikan toleransi kepada bengkel yang merubah kapasitas kecepatan kendaraan bermotor, sebab hal tersebut menyalahi aturan. “Persoalan geng motor di Semarang belum ada yang mengakui sebagai pimpinan. Namun embrio atau kelompok-kelompok sudah ada dan pelakunya segera kami tangkap,” katanya.
Fenomena balap liar atau belakangan disebut geng motor sebenarnya telah berlangsung lama. Gampang ditemui di sejumlah titik di Kota Semarang, terutama malam Sabtu dan malam Minggu. Di antaranya di Jalan Pahlawan, Jalan Raya depan Ada Bulu, Jalan Dr Cipto, Jalan Majapahit depan Makro, Jalan Arteri Soekarno Hatta, Kawasan Industri Candi Krapyak, dan Jalan KTI Karpet Tugu.
Dalam perhelatan balap liar sangat dimungkinkan adanya taruhan. Itulah merupakan satu dari sekian sebab mengapa para remaja memilih balap liar dan berkelompok membentuk geng motor. Kisaran taruhan bermacam-macam, mulai dari Rp 1 juta sampai 3 jutaan, hingga kelas 30-50 jutaan. Taruhan kelas standar, biasanya dilakukan secara spontanitas, yakni bertemu di jalanan langsung tanding.
"Ada pula yang menggunakan istilah porskot (uang muka), jika porskot 100 ribu, maka taruhannya 1 juta. Jika porskotnya Rp 200 ribu, maka main taruhannya Rp 2 juta," kata HYN, warga Ngaliyan.
Sementara kategori pertarungan meliputi; tanpa menyalakan lampu dan menyalakan lampu. Jarak tempuh biasanya sekitar 250-300 meter. Lebih lanjut dijelaskan HYN, kapasitas motor, dalam drag liar yang dibutuhkan bukan jenis motornya, akan tetapi tinggi CC-nya. Maka bisa jadi, Kawasaki Ninja bisa melawan Yamaha Mio. "Istilah yang sering digunakan bur up atau dinaikkan CC-nya, yakni dari 100 CC dinaikkan menjadi 125, 160, 200, hingga 250 CC. Jika melampaui itu, istilah yang sering digunakan adalah 'bebasan'. Yakni CC-nya dirahasiakan," imbuh HYN. (abm)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar