Menyaru Kru Trans7, Debi Ditangkap Polisi
SEMARANG- Seorang pria 29 tahun warga desa Walikukun, Ngawi, Jawa Timur bernama Debi Yudiono terpaksa digelandang polisi, Sabtu (5/5) malam. Ia diamankan lantaran tertangkap tangan menjadi wartawan gadungan di kawasan simpang lima.
Debi dicurigai oleh wartawan Trans7 (asli) karena kedapat mengenakan perlengkapan pakaian kru Trans7 berikut kartu identitas. "Gerak-geriknya sangat mencurigakan, kemudian saya bawa ke pos polisi Simpang Lima Semarang," ujar Damar Sinuko, salahsatu wartawan trans7 yang saat kejadian berada di kawasan Simpanglima.
Di hadapan polisi, Debi mengaku mengaku sebagai kru televisi Trans7 yang akan melakukan syuting untuk salah satu program Trans7 di kawasan Simpang Lima Semarang.
Awalnya, Debi berpakaian kru lengkap itu diketahui berada di keramaian konser musik HUT Kota Semarang. Karena dianggap asing, Damar pun penasaran dan mengikutinya. "Beberapa saat kemudian, dia hendak mengambil motornya yang diparkirnya di dekat pos polisi," lanjut Damar.
Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Damar, hingga akhirnya ditanyai. Namun karena tidak wajar, Damar pun yakin bahwa pria itu wartawan gadungan hingga akhirnya diamankan ke pos Patwal Simpanglima. "Saya sudah curiga dengan penampilannya. Terlebih melihat seragam dan kartu identitas yang dipakainya. Dia pakaian atasan lengkap, tapi mengenakan celana pendek dan sandal jepit," ungkap Damar.
Sebelumnya, diakui Damar, isu wartawan gadungan sudah mencuat sejak 3 minggu lalu. Pria itu diduga juga sering muncul dalam acara-acara di kota Semarang dengan mengaku sebagai wartawan Trans7. Di antaranya acara Pemecahan Rekor Muri Pembuatan Lumpia Terpanjang di Jalan Pemuda Semarang beberapa waktu lalu.
Debi sendiri saat diinterogasi mengaku, kedatangannya ke kawasan simpang lima tersebut hanya untuk menemui seseorang temannya bernama Eko yang diduga juga menjadi wartawan abal-abal. "Saya akan diberi pekerjaan sebagai pembantu umum di Trans7. Kata Eko, ntar saya akan tugas jadi timnya Tukul, yang kebetulan juga menjadi artis di konser musik HUT Kota Semarang, untuk syuting program Wisata Malam," ujar Debi.
Bahkan, ia mengaku rega membeli pakaian seragam trans7 lengkap dengan ID cardnya. "Baju seragam Trans7 dan kartu identitas ini saya beli dari Eko dengan harga Rp 3,6 juta rupiah," katanya.
Kendati demikian, polisi tetap mengamankan dan dibawa ke Mapolrestabes untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga masih mendalami apakah ada pihak atau seseorang yang merasa ditipu dan dirugikan, termasuk dugaan adanya sindikat dengan modus menjanjikan pekerjaan dengan cara membayar untuk mendapatkan kostum televisi tertentu. (G-15)