Brigadir Kok Diampresen, Langsung Digulung Deh…
SEMARANG TENGAH- Sial banget nasib dua pengamen yang sedang mabuk berat ini. Bermaksud mengampresen atau memalak, justru salah orang. Pasalnya, orang yang diampresen adalah anggota polisi Satresnarkoba Polres Wonosobo Brigadir Dedy Kurniawan yang sedang berada di Semarang. Tentu saja keduanya langsung digulung dan digelandang ke Mapolrestabes.
Kedua pengamen tersebut masing-masing; Ahmad Fakhrudin (25), warga Karangroto RT 07/RW 03 Genuk dan Agung Kurniawan (24), warga Jatisari Blok C No 07. Informasi yang dihimpun, peristiwa pemalakan tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di depan Hotel Singapore.
Saat itu, anggota polisi yang saat kejadian tidak mengenakan pakaian dinas itu berjalan kaki di lokasi kejadian. Tak lama kemudian disambangi oleh dua pengamen yang juga jalan kaki tersebut. Dengan santainya Agung meminta rokok kepada korban. Merasa menjadi korban pemalakan, Brigadir Dedy menolak memberikan rokok. Bukannya urusan selesai, dua pengamen tersebut justru memaksa. Bahkan tersangka Fakhrudin malah melakukan pemukulan.
Atas hal tersebut, korban sempat memeringatkan dan mengatakan bahwa dia adalah aparat kepolisian. Korban juga sempat mengeluarkan pistol agar pelaku percaya. Akan tetapi pengamen yang mabuk berat tersebut tidak menggubris dan malah melakukan penyerangan. "Saya tidak percaya kalau dia aparat kepolisian, makanya saya rebut pistolnya," kata Agung.
Polisi tersebut, lanjut Agung, juga sempat menembakkan pistolnya ke udara. "Saya tidak menyangka kalau ternyata itu pistol beneran. Saya juga mengira dia warga biasa, soalnya selain orangnya kecil, dia juga tidak pakai seragam dinas," ujar Agung.
Akhirnya terjadi aksi baku hantam, dua penjahat jalanan ini terus berusaha merebut senpi di tangan korban. Tak lama kemudian, kejadian tersebut dipergoki oleh anggota polisi dari Polsek Semarang Tengah yang sedang patroli. "Saya ditangkap oleh pak polisi yang memakai seragam, kemudian dibawa ke Polsek Semarang Tengah," kata ayah dua anak ini.
Agung mengaku baru kali ini melakukan pemalakan, tapi beberapa waktu lalu ia mengaku pernah masuk penjara atas kasus pencopetan. "Namanya juga nggak punya uang mas, terpaksa meminta," ujar pria yang mengaku sebelumnya menenggak Ciu di kawasan Pasar Johar.
Hingga petang kemarin, kedua pemuda yang sekujur tubuhnya penuh tatoo ini akhirnya diamankan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi mengamankan sebuah gitar kentrung milik pelaku. (abm)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar