Blogger Widgets

Mobil Nasabah BCA Ditembak Paku, 196 Juta Amblas

Diposting Unknown jam 14.35
SEORANG nasabah BCA disatroni penjahat di depan bengkel ban Tubeless “Pak Eko” yang terletak di Jalan Majapahit 281, Semarang, Kemarin siang. Kawanan pelaku berhasil membawa kabur tas milik korban berisi uang sebesar Rp 196 juta setelah “mengerjai” mobil Toyota Avanza H 8539 GR milik korban, ditembak paku.

Informasi yang berhasil dihimpun, modus perampokan yang terjadi sekitar pukul 12.00 tersebut sangat “halus”. Pasalnya, korban Bram Kuswara (31), warga Perum Mutiara Palebon A-3 RT 02/RW 11, Kelurahan Palebon, Pedurungan ini nyaris tidak terasa dirampok. Ditemani putri tercintanya, sekitar umur 3 tahun, korban saat itu sedang perjalanan pulang usai mengambil uang di bank BCA Majapahit.

“Saya mengambil uang di bank BCA sebesar Rp 100 juta. Sementara, Rp 96 sudah saya bawa dari rumah,” terang pengusaha Farmasi saat memberi keterangan kepada polisi di Mapolsek Pedurungan, kemarin.

Beberapa saat kemudian setelah mengambil uang, Bram kemudian masuk mobil dan bermaksud pulang ke rumah. Namun belum jauh dari bank dia merasa bahwa ban mobil yang ditungganginya mengalami kempes. Dia sempat merasa aneh. Karena ban mobilnya memang sudah dimodifikasi tipis, namun ban tersebut berjenis Tubeless. Sehingga kemungkinan bocor sangat langka. Jika pun terkena paku, bocor pun bisa bertahan lama.

Namun demikian Bram akhirnya mencari bengkel tambal ban Tubeless. Dia mengaku sempat muter mencari bengkel hingga akhirnya menemukan bengkel ban Tubeless “Pak Eko”. Dia kemudian turun menyambangi tukang bengkel tersebut. Pintu mobil tidak dikunci, karena putrinya masih ditinggal di dalam mobil.


Tak lama kemudian setelah menambal ban, Bram kemudian masuk ke mobil kembali, lalu memundurkan mobilnya bermaksud membeli bakso yang terletak di sebelah timur bengkel. Namun betapa terkagetnya, saat mendapati tas yang semula diletakkan di jok tengah mobil telah raib. “Yang bocor dua, depan-belakang bagian kiri. Korban di sini (bengkel) hanya sekitar 10 menit,” ujar Eko (38) pemilik bengkel, warga Sendangguwo RT 02/RW 09 Kelurahan Gemah Pedurungan ini.

Saksi mata, Sa’id (40) mengaku melihat aksi kawanan penjahat tersebut. Dikatakannya, tak berapa lama korban keluar dari mobil dan menemui tukang tambal ban, dilihat ada pria berpakaian rapi dari arah timur (mobil terparkir di pinggir jalan menghadap ke Barat).

“Saat melintas di samping pintu sopir, dia langsung membukanya dan masuk ke dalam mobil. Mendapatkan tas, pria tersebut keluar. Sementara menyusul kemudian (dari arah timur) datang seorang pria lagi mengendarai sepeda motor Satria F 150 warna merah, pengambil tas langsung naik motor, diboncengkan,” ungkap pria penjual nasi kucing “Kafe Meong”di seberang jalan lokasi kejadian.

Ciri-ciri pria itu kecil, berbaju rapi dan tinggi sekitar 160 cm. Saat melakukan aksinya sangat lincah dan profesional. “Saya mengira pria itu sopirnya korban, karena saat membuka pintu mobil ya tidak terlihat gugup,” tambah Sa’id.

Kapolsek Pedurungan, Kompol Yudi Artowiyono memebenarkan, jika modus yang dilakukan kawanan penjahat ini cukup profesional. Berdasarkan identifikasi sementara, aksi ini dilakukan sekitar 5 orang. Pasalnya, beberapa keterangan warga menyebutkan ada mobil Kijang di belakang pengendara Satria. Di antara mereka ada yang sempat menanyakan ke warga, adakah mobil yang bocor?

Diduga mereka adalah komplotan pelaku dan telah “menggambar” situasi atau mengamati gerak-gerik korban. “Paku yang digunakan bukan paku biasa. Melainkan terbuat dari besi rangka payung yang tengahnya ada lubangnya. Sehingga begitu ditembakkan ke ban, ban tubeless pun berhasil gembos. Panjang paku sekitar 3 cm. Sudah dimodifikasi berbentuk lancip. Diperkirakan, penggembosan ban dilakukan sejak dari bank dengan cara menggunakan alat penembak,” paparnya.

Hingga petang kemarin, pihaknya masih memintai keterangan korban. Dikatakannya, saksi yang melihat kejadian itu adalah putri korban yang berumur 3 tahun. Selain uang, di dalam tas terdapat dua BPKB Honda City K 7538 FA dan BPKB Avanza H 8539 GR, Sertifikat rumah Jalan Soekarno Hatta; buku cek Commen Welth No 207165 - 207175 nomor rekening 1027937995; Akte Kelahiran; serta berbagai surat penting lainnya. Total kerugaian yang diderita korban mencapai Rp 300 juta. (abm)
 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »